Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perang Arab Israel

Mengingat Kembali Perang Arab 1967 Saat Israel Dikepung Negara-negara Arab Selama 6 Hari Tapi Menang

Ingat Perang Arab Israel 1967, Perang dahsyat 6 hari Israel Dikepung Negara-negara Arab tapi berhasil menang

Editor: Mansur AM
AFP
Bentrok antara tentara Israel dan warga Palestina 

Suriah mengalami kudeta militer reguler. Empat tahun setelah perang berakhir, Nasser memimpin sekelompok perwira muda yang menggulingkan raja Mesir.

Pada 1956, Nasser menjadi presiden.

Pada tahun yang sama, dia menantang Inggris, Perancis, dan Israel dalam krisis Suez, dan menjadi pahlawan dan pemimpin dunia Arab.

Di Israel, Rabin melanjutkan karier militernya.

Pada 1967, dia menjadi kepala staf, perwira paling senior. Orang Arab tidak bisa melupakan rasa sakit karena kekalahan.

Sementara orang Israel tidak pernah lupa bahwa tetangga mereka mencoba menghancurkan mereka. Kedua belah pihak tahu bahwa perang lain akan datang, cepat atau lambat.

Kenapa Israel Susah Dikalahkan oleh Negara arab?

Sejarah mencatat bahwa Israel pernah dengan begitu perkasa melumat negara-negara Arab saat pecah perang 6 hari (Six Day War) pada 5-10 Juni 1967 silam.

Kelak, konflik ini dikenang dalam sejarah sebagai pertempuran yang ikonik karena melibatkan negara-negara yang tergabung dalam Koalisi Arab seperti Yordania, Mesir, Suriah, dan Irak.

Sementara Israel berdiri sendiri melawan keempat negara Koalisi Arab yang juga didukung oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan pasukan Lebanon. Peperangan ini juga membuat Israel semakin getol memodernisasi militernya dengan bantuan Amerika Serikat maupun menggunakan teknologi dalam negeri.

Perang yang pecah antara Mesir dan Israel akibat perebutan wilayah.

Perang Enam Hari meletus setelah Israel melakukan aneksasi (penggabungan) secara sepihak di Semenanjung Sinai, Yerusalem, Dataran Tinggi Golan, dan Jalur Gaza.

Upaya ini juga dilakukan guna menekan Mesir agar mau membuka kembali Selat Tiran, yang dahulu sempat melarang kapal-kapal Israel berlalu-lalang di kawasan tersebut sejak tahun 1950. Perang pun pecah setelah kedua negara sama-sama mengerahkan militernya.

Israel unggul atas Mesir setelah serangan dadakannya berhasil menghancurkan kekuatan udara Mesir. Tanpa dukungan pesawat tempur, Mesir menjadi lemah seketika.

Di saat yang sama, keunggulan ini dimanfaatkan kembali oleh Israel dengan melancarkan serangan ke daerah Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai. Yordania, Suriah, dan Irak pun turut membantu Mesir yang kemudian membentuk Koalisi Arab untuk menyerang Israel.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved