Masih Ingat Ali Imron Pelaku Teror Bom Bali? Kehidupannya Kini Berubah Drastis
Kalian masih ingat momen berdarah Bom Bali 1 dan Bom Bali 2? Salah satu pelaku yang terkenal dan kini sudah dipenjara, Ali Imron.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kalian masih ingat momen berdarah Bom Bali 1 dan Bom Bali 2?
Salah satu pelaku yang terkenal dan kini sudah dipenjara, Ali Imron.
Dulu sadis bunuh banyak orang, kini kehidupannya di balik jeruji besi berubah drastis.
Ternyata dirinya tidak lagi menularkan paham extreme yang diyakininya dulu.
Ali Imron kini aktif mengkampanyekan program deradikalisasi sebagai upaya menanggulangi aksi terorisme di Indonesia.
Dia tidak ingin yang dilakukannya dulu dilakukan pula orang lain.
Ternyata, kampanye deradikalisasi menjadi keseharian Ali yang sementara ini mendekam di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta.
"Mulai kepada para pembesuk, baik kenal tidak kenal, itu yang saya lakukan. Bahkan ke tahanan narkoba saya lakukan seperti itu,"tutur Ali Imron saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Selasa (11/5/2021).
Menurut dia, kegiatan deradikalisasi ia lakukan tidak serta-merta.
Pria berusia 42 tahun itu mengaku ditugasi untuk membina para tahanan narkoba dan tahanan umum yang mendekam di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya.
"Tugas saya sehari-hari membina para tahanan narkoba maupun tahanan umum yang ada di Polda Metro Jaya. Selanjutnya adalah mengampanyekan deradikalisasi," kata Ali.
Sejauh yang diamati Ali dari balik jeruji besi, sosialisasi tentang bahaya terorisme di Indonesia masih sangat lemah.
"Sosialisasi tentang terorisme itu masih kurang sekali, terutama di negara kita Indonesia," ujar Ali.
Atas dasar itu, Ali merasa terpanggil untuk kemudian mengkampanyekan deradikalisasi pada masyarakat.
Diharapkan, kampanye deradikalisasi yang dilakukan Ali dapat menggugah pemahaman masyarakat tentang bahaya paham radikalisme atau terorisme.
"Minimal masyarakat paham apa faktanya terorisme, sehingga paham seperti itu bisa kita deradikalisasi atau tanggulangi aksi terorisme di Indonesia," ujar Ali Imron.
