Unhas
Taiwan ICDF-CoE Unhas ke Pinrang Jalin Kerja Sama Perbenihan Padi
Program perbenihan padi yang diinisiasi Center of Excellence (CoE) Perbenihan Padi Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, didukung Taiwan ICDF
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Program perbenihan padi yang diinisiasi Center of Excellence (CoE) Perbenihan Padi Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, didukung Taiwan International Cooperate Development Fund (ICDF) melakukan diskusi awal dengan pihak Dinas Pertanian Kabupaten Pinrang, Senin (10/5/2021).
Tim CoE Unhas yang dipimpin Dekan Pertanian Unhas, Prof Baharuddin bersama rombongan disambut Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Pinrang, Andi Tjalo Kerrang di ruang pertemuan bersama dengan para stafnya.
Kunjungan kali ini dimanfaatkan CoE Perbenihan Padi Unhas memberikan gambaran kerja sama yang akan dilaksanakan bersama Taiwan ICDF khususnya pada penerapan konsep smart agriculture.
Prof Yunus Musa mengatakan, perwakilan CoE Perbenihan Padi Unhas menyampaikan bahwa pihak ICDF dan Unhas mengharapkan pihak petani dan pemerintah daerah Pinrang untuk ikut Kembali dalam program kerja sama di bidang perbenihan yang telah dilaksanakan tiga tahun sebelumnya.
“Program peningkatan benih padi kali ini akan memperkenalkan penerapan konsep smart agriculture. Seperti penggunaan teknologi drone untuk memantau dan melakukan pemetaan terhadap kondisi tanaman padi," katanya.
"Sehingga dapat memberikan informasi sekitar pertanaman dan faktor tumbuh lainnya, yang nantinya akan diberikan perlakuan yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan masing-masing lokasi tempat program perbenihan padi,” tambah Guru Besar bidang agronomi ini.
Mr Dennis Kao selaku perwakilan Taiwan ICDF menegaskan bahwa kerja sama ini hanya fokus pada peningkatan mutu dan kualitas benih padi serta keterampilan petani dalam menghasilkan benih bermutu dan tersertifikasi.
“Program kami (ICDF dan CoE Perbenihan Padi Unhas) akan tetap fokus pada peningkatan kualitas dan mutu benih serta menjadikan benih tersertifikasi sehingga layak dan siap dilempar ke pasar," katanya.
"Tetapi untuk urusan pemasaran kami tetap berikan fasilitas kerjasama antara Unhas dengan pihak lain misalnya dinas pertanian setempat khususnya pihak pemerintah daerah,” jelas Mr Kao.
Oleh karena itu dibutuhkan sinergitas yang baik dengan pihak pengusaha dan pemerintah daerah. Agar produk benih padi yang dihasilkan dapat terserap dan terdistribusi di pasar.
Dekan Pertanian Unhas, Prof Baharuddin menjelaskan, kebutuhan benih padi senantiasa meningkat setiap saat.
Prof Bahar menguraikan bahwa Unhas akan selalu siap untuk mendampingi Kerjasama ini mulai dari hulu sampai ke hilir.
Khususnya pada bagian hilir, Unhas sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) memiliki target untuk dapat bersinergi dengan berbagai stakeholder dalam menghasilkan income bagi perguruan tinggi.
Oleh karena itu, peluang pemasaran benih di Sulawesi Selatan dapat menjadi satu peluang usaha bagi Unhas.
“Bisnis perbenihan padi adalah salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Unhas dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Apalagi Fakultas Pertanian memiliki warehouse (Gudang) yang cukup besar dimanfaatkan untuk menampung benih padi unggul,” jelas Bahar.
Selain itu, Prof Bahar juga menambahkan bahwa dari segi akademik, program Kerjasama ini juga diuntungkan dengan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI yakni Kampus Merdeka.
Program ini berbentuk pengabdian mahasiswa di tengah-tengah masyarakat yang dihargai dengan 20 SKS (satuan kredit semester).
Sehingga mahasiswa dari berbagai kampus termasuk Unhas dapat dilibatkan dalam program Kerjasama ini. (*)