Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Inspirasi Ramadan Hamdan Juhannis

Bumi Kebermaknaan (29): Karena Cinta Bisa Ditumbuhkan!

Anda mau kembali ke fase yang mana? Pertanyaan berikutnya, Anda mau kembali ke masa tertentu karena masa itu penuh kenangan atau masa penuh kelupaan?

Editor: AS Kambie
dok.tribun
Prof Hamdan Juhannis, Rektor UIN Alauddin 

Bumi Kebermaknaan (29)
Oleh: Hamdan Juhannis
Rektor UIN Alauddin Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sekiranya Anda diberi kesempatan untuk mengalami kembali waktunya ke belakang tapi hanya satu masa hidup, masa yang mana Anda pilih; anak-anak, masa remaja, masa Sekolah, masa kuliah, masa berkeluarga atau masa lainnya sebelum hari ini?

Masa kanak-kanak?

Masa bermain, masa penuh gerak. Istirahat hanya pada masa tidur; bermain, berkelahi, menangis silih berganti.

Masa permulaan mengenal kelompok, semacam geng anak-anak.

Masa ini juga terasa bahwa bermain lebih penting dari makan.

Sekolah sebagai tempat bermain.

Kelas sebagai ruang bermain.

Itulah jarang orang bisa lupa cerita detail masa kanak-kanaknya.

Masa sekolah?

Pastinya Anda yang sudah berusia paling tidak pernah dengar bait lagu, "Tiada masa paling indah, masa-masa di sekolah."

Masa sekolah adalah masa mekarnya kehidupan.

Masa awal mengenal dunia yang berbeda.

Masa mulai berinteraksi dengan lawan jenis.

Masa mengenal apa yang mengitari  diri, apakah menjadi bintang kelas atau menjadi anak orang berada.

Termasuk juga masa mulai mengenal komunikasi simbol, mengenal simbol orang yang senang pada diri atau yang benci, termasuk mulai mengenal kapan tatapan mata orang itu kosong atau bermakna.

Masa sekolah juga adalah masa mulai belajar komunikasi non-verbal.

Masa mulai mengkonsepsi pikiran dengan tulis bukan hanya tutur.

Itulah, pada masa ini kita mulai mengenal apa yang disebut: "surat cinta".

Masa kuliah?

Kita sering menyebutnya masa pergolakan jiwa.

Masa pencarian identitas.

Masa perlawanan terhadap arus utama.

Termasuk masa menguji keyakinan yang membentuk diri.

Masa membangun jiwa kritisisme.

Masa menelisik semua fenomena yang menyapa diri.

Masa ingin menggenggam dunia dengan ideliasme.

Terkadang menjadi masa ingin memaksakan terwujudnya kebenaran yang diyakini.

Itulah mengapa pada masa kuliah itu menjadi masa yang suka turun ke jalan untuk melancarkan protes, karena juga masa ini ditandai dengan masa anti kemapanan.

Pasca kuliah?

Masa untuk menentukan tujuan hidup.

Masa berimaginasi tentang hari depan.

Memikirkan kerja dan mencari pasangan.

Pada masa ini sering diperhadapatkan dua pilihan, menikah dulu atau kerja dulu.

Ada yang memilih menikah dulu karena katanya, menikah enaknya di usia muda.

Ada memilih kerja dulu karena penghasilan adalah kunci membangun keluarga.

Pertanyaan saya, Anda mau kembali ke fase yang mana?

Pertanyaan berikutnya, Anda mau kembali ke masa tertentu karena masa itu penuh kenangan atau masa penuh kelupaan?

Anda tanya saya?

Andai bisa, saya ingin kembali  mengulangi masa awal-awal menikah.

Saya ingin isteri saya merasakan sekali lagi bahwa ternyata cinta itu bisa ditumbuhkan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved