Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Toraja Dibantai OTK

Empat Warga Toraja Tewas Dibantai OTK di Poso, Satu Diantaranya Tragis

Sekelompok Orang Tidak Dikenal (OTK) meneror warga di Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Selasa (11/5/2021) pagi. 

Penulis: Tommy Paseru | Editor: Sudirman
ist
Empat Warga Asal Toraja Tewas Dibantai OTK di Poso, Satu Diantaranya Digorok, Selasa (11/5/2021) 

TRIBUNTORAJA.COM,MAKALE- Sekelompok Orang Tidak Dikenal (OTK) meneror warga di Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Selasa (11/5/2021) pagi. 

Aksi OTK tersebut menewaskan empat warga asal Toraja. 

Masing-masing Papa Dewi, Nenek Dewi, Lukas Lese dan Papa.

Papa Dewi dan Nenek Dewi merupakan ayah dan anak. 

Informasi yang dihimpun, Nenek Dewi ditemukan dengan kondisi kepala terpenggal atau pisah dari tubuhnya.

Baca juga: Tanpa Ampun Israel Kembali Gempur Palestina 5.000 Pasukan Tambahan Dikirim, Jokowi Mengutuk Keras!

Baca juga: Kesaksian Lembaga Kemanusiaan soal Kekejaman Israel di Palestina & Janji Erdogan Bebaskan Al Aqsa

Baca juga: Viral KKB Papua Rekrut Tentara Baru, Pasang Poster Ada Jet Tempur F-16, Jadi Bahan Tertawaan Netizen

Sedangkan jenazah Lukas dan Papa masih dalam proses evakuasi oleh Satgas Madago Raya.

"Iya benar 4 orang tewas dibantai, semuanya warga asal Toraja, kejadiannya tadi pagi," jelas Mama Kevin, Warga Lore Timur yang dikonfirmasi Selasa (11/5/2021) malam.

Pada saat kejadian, satu warga dikabarkan selamat yaitu Papa Kila.

Kronologi kejadian yaitu, Papa Kila bersama Papa Dewi dan Nenek Dewi beristirahat di kebun miliknya yang berada di desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur.

Tiba-tiba mereka didatangi oleh sekelompok OTK berjumlah lima orang.

Melihat gelagat mencurigakan, Papa Kila langsung menjauh dan melarikan diri dari lokasi kejadian. 

Selanjutnya Papa Kila melaporkan kejadian tersebut ke Polsek setempat dan Satgas Madago Raya.

Saat petugas tiba, Papa Dewi dan Nene Dewi sudah tewas mengenaskan.

Baca juga: Tanpa Ampun Israel Kembali Gempur Palestina 5.000 Pasukan Tambahan Dikirim, Jokowi Mengutuk Keras!

Baca juga: Kesaksian Lembaga Kemanusiaan soal Kekejaman Israel di Palestina & Janji Erdogan Bebaskan Al Aqsa

Baca juga: Viral KKB Papua Rekrut Tentara Baru, Pasang Poster Ada Jet Tempur F-16, Jadi Bahan Tertawaan Netizen

Sementara dilokasi kejadian ditemukan satu unit sepeda motor yang dibakar oleh kelima OTK tersebut. 

Kapolsek Lore Utara, Ipda Kurniadi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon membenarkan empat orang tewas merupakan warga asal Toraja. 

Kapolsek menyebut, keempat korban tewas dibunuh di titik yang berbeda namun di Desa yang sama.

"Iya benar ada empat orang yang tewas, keempat orang tersebut semuanya warga asal Toraja," singkat Ipda Kurniadi. 

Sementara, pascakejadian tersebut, Satgas Madago telah berada di TKP  melakukan penyisiran serta berjaga-jaga.

Kepala Bidang Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto telah menerima inforasi tersebut.

"Benar ada kejadian di Kalemago Napu (Poso, red) tadi pagi pukul 07.30 WITA," jelasnya saat dihubungi Selasa pukul 16.06 WITA.

Pihaknya belum bisa memastikan proses evakuasi, termasuk posisi korban Selasa sore.

Sebab, mereka masih menunggu informasi lebih lanjut dari Anggota Satgas Madago Raya di TKP.

"Yang jelas kedua korban meninggal dunia," ujarnya.

Dia menyebutkan, satu dari lima pelaku dikenal saksi mata yang berhasil meloloskan diri.

"Jadi saksi mata mengenal satu orang dari kelompok yang menyerang. Dan satu pelaku yang dikenali warga itu adalah kelompok MIT Poso," jelas Didik.

Teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT)

Mujahidin Indonesia Timur atau umumnya disingkat menjadi MIT, adalah sebuah kelompok teroris asal Indonesia yang beroperasi di wilayah pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Sigi, Sulawesi Tengah.

Sepeninggal Santoso, MIT dipimpin oleh Ali Kalora.

Pada tahun 2014, MIT telah menyatakan sumpah setia kepada Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).

MIT secara umum melakukan operasi mereka di daerah Sulawesi Tengah, tetapi mereka juga mengancam untuk menyerang target mereka di seluruh Indonesia.

Operasi kelompok ini biasanya menimbulkan korban jiwa, dan mereka juga dilaporkan terlibat dalam bentrokan kelompok Muslim dan Kristen di Maluku pada 1999 hingga 2002.

Pemimpin MIT, Santoso, tewas pada kontak tembak pada 18 Juli 2016.

MIT kini dipimpin Faksi Ali Kalora. Faksi ini merupakan faksi pecahan di kelompok Mujahidin Indonesia Timur.

Faksi ini terdiri dari 16 orang yang kebanyakan di antara mereka adalah bawahan Santoso. Faksi ini dipimpin Ali Kalora dan istrinya, Tini Susantika alias Umi Farel.

Faksi ini merupakan faksi yang sering terlibat kontak tembak dengan Satgas Operasi Tinombala.

Sebelum baku tembak terakhir, sedikitnya ada 10 DPO yang telah berhasil ditangkap atau tewas dalam baku tembak. Mereka adalah Germanto alias Rudi atau Husain, Agus Suryanto Farhan alias Ayun, Udin Malino alias Rambo, Ponda alias Dodo, Bahtusan Magalazi alias Farouk, Sadik Torulmaz alias Abdul Aziz, Thuram Ismali alias Joko, Nuretin Gundogdu alias Abdul Malik (keempatnya dari Uighur), Ahmad Madura, dan Anto alias Tiger atau Yuda.

Pada bulan September hingga November, Andika Eka Putra,  Sobron, dan Yono Sayur tewas setelah kontak tembak dengan pasukan gabungan(*)

Baca juga: Tanpa Ampun Israel Kembali Gempur Palestina 5.000 Pasukan Tambahan Dikirim, Jokowi Mengutuk Keras!

Baca juga: Kesaksian Lembaga Kemanusiaan soal Kekejaman Israel di Palestina & Janji Erdogan Bebaskan Al Aqsa

Baca juga: Viral KKB Papua Rekrut Tentara Baru, Pasang Poster Ada Jet Tempur F-16, Jadi Bahan Tertawaan Netizen

Laporan Kontributor : TribunToraja.Com,@b_u_u_r_y 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved