Bakal Garap Film Tosora Secret, Tim Produksi Sambangi Makam Wali Songo
Bahkan ia membutuhkan waktu hingga 10 hari perjalanan observasi untuk film terbarunya tersebut.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Turatea Production akan kembali memproduksi film terbarunya berjudul Tosora Secret.
Sebelumnya, Turatea Production telah memproduksi film perdananya dan sukses menembus bioskop besar tanah air yakni De Toeng (Misteri Ayunan Nenek).
Film tersebut telah tayang pada 11 Februari 2021 lalu.
Produser Turatea Production atau T Pro, Asmin Amin memberikan sedikit bocoran tentang film barunya tersebut kepada Tribun Timur, Kamis (5/5/2021).
Dalam produksi film terbarunya ini, ia melakukan observasi hingga ke Tanah Jawa.
Bahkan ia membutuhkan waktu hingga 10 hari perjalanan observasi untuk film terbarunya tersebut.
" Film Tosora Scret ini membutuhkan observasi yg panjang, wawancara dan study pustaka, Setelah bulan lalu kami melakukan observasi ke Tosora,kabupaten Wajo,Sulsel " ujar Asmin Amin yang akrab dipanggil Tetta ini.
Tak hanya mengambil pengamatan melalui sejarah yang ada di Sulawesi, namun sambungnya, ia bersama penulis dan sutradara Bayu pamungkas beserta timnya berkeliling berziarah ke makam Wali Songo diawali Sunan Ampel Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat yg berakhir di Makam Sunan Gunung Jati ( Cirebon), serta mengunjungi Pondok Pesantren Al Khoiriyah Pimpinan Habib Hamid Al Muhdor di Tulungagung,
"Kunjungan ke tanah wali ini memang terasa istimewa bagi Tetta. Selain tugas observasi lanjutan tersebut ziarah ke makam para wali dijadikan momen beribadah di bulan Ramadhan ini," jelasnya.
Ia pun bersyukur karena momen observasi film tersebut bertepatan dengan bulan suci Ramadan.
" Alhamdulilah observasi kedua ini bertepatan dengan bulan Ramadhan semoga membawa rahmat dan berkah bagi kami semua serta mendapat kelancaran bagi produksi film ini," jelasnya.
Ia juga berharap para wali merestui langkah yang akan diambil dalam pembuatan film.
"Karena film ini juga menjadi bagian dari dakwah," jelasnya.
"Yang saat ini sebagian remaja mengalami penggeseran atribut dan nilai-nilai keagamaan dampak dari perkembangan media sosial, tren, gaya hidup dan kebutuhan," tambahnya.
Sejalan dengan yang diiungkapkan sang produser, sutradara Bayu Pamungkas juga merasa bersyukur bisa kembali bekerja sama dengan ( T pro ) dalam film selanjutnya.