Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Legislator Takalar Adu Jotos

Anggota DPRD Takalar Adu Jotos, Kopel: Perilaku Barbar Dipertontonkan di Lembaga Terhormat

Kopel Sulsel secara tegas mengatakan insiden anggota DPRD berkelahi di Takalar hal memalukan, apa penyebab anggota DPRD Takalar berkelahi

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
Facebook Herman
Peneliti Kopel Indonesia, Herman - Ia mengatakan insiden anggota DPRD berkelahi di Takalar hal memalukan, apa penyebab anggota DPRD Takalar berkelahi 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komisi Pemantau Legislatif (Kopel) Sulawesi Selatan menyayangkan aksi perkelahian antar anggota DPRD Kabupaten Takalar, Senin (3/5/2021).

Aktivis Kopel mengatakan insiden anggota DPRD berkelahi di Takalar hal memalukan, apa penyebab anggota DPRD Takalar berkelahi?

Kopel Sulsel secara tegas mengatakan insiden perkelahian anggota DPRD Takalar itu adalah hal melakukan.

"Memalukan, DPRD adalah lembaga terhormat. Orang-orangnya secara protokoler dipanggil yang terhormat," kata Wakil Kopel Sulsel Herman Kajang kepada Tribun Timur, Senin (3/5/2021).

Herman Kajang mengatakan, penegak etik anggota DPRD disebut Dewan Kehormatan.

Menurutnya, itulah mengapa kata terhormat itu melekat pada diri angota DPRD. 

"Tak sejatinya perilaku bar-bar dipertontonkan di lembaga yang terhormat ini, sekali lagi memalukan," kata Herman Kajang.

Sebelumnya diberitakan, anggota DPRD Kabupaten Takalar terlibat perkelahian dalam rapat pimpinan di Ruang Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Takalar, Senin 3 Mei 2021.

Rapat awalnya diagendakan pembentukan komposisi Panitia Khusus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tahun 2020.

Namun rapat berujung aksi adu jotos antar legislator.

Duel adu jotos itu melibatkan Johan Nojeng legislator PBB dan Andi Noorzaelan dari PDI Perjuangan.

Akibatnya, Johan Nojeng terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit setelah kepalanya terluka dihantam Double Stick oleh Noorzaelan. 

Aksi perkelahian ini terjadi di depan unsur pimpinan serta belasan anggota DPRD lainnya. 

Rapat pun langsung bubar akibat korban bersimbah darah.

“Sebelum insiden pemukulan dengan menggunakan double stick, kami sempat beradu argumentasi terkait pembentukan Pansus LKPJ bupati. Kepala saya berdarah dengan tujuh jahitan dan satu jahitan di tangan seblah kiri,” kata Johan Nojeng usai mendapat perawatan medis di Ruang IGD Rumah Sakit H Padjonga Daeng Ngalle.

Belum ada tanggapan dari legislator PDIP Noorzaelan hingga berita ini diterbitkan.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved