Musda Demokrat Sulsel
Adu Kuat Jaringan Ni'matullah dan IAS di DPP Demokrat
Gelaran Musyawarah Daerah Partai Demokrat Sulawesi Selatan sejauh ini masih menunggu jadwal dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
AHY, kata Ullah, ingin memastikan para kader Partai Demokrat tetap solid hingga ke tingkat ranting pasca kemenangan terhadap KLB Kubu Moeldoko dkk.
"Musda tergantung DPP, sekarang DPP masih fokus konsolidasi. AHY masih mau pastikan ini sudah aman," kata Ullah.
Wakil Ketua DPRD Sulsel itu mengatakan, Pedoman Organisasi yang mengatur soal petunjuk teknis Musda masih diterbitkan DPP hingga saat ini.
Untuk itu, Ullah masih enggan berbicara soal gelaran musda.
Meski demikian, Ullah memprediksi kemungkinan DPP akan menjadwalkan Musda pada Juni mendatang.
"Kemungkinan bulan 5 bulan 6. Itu tergantung DPP, kalau perintahkan bulan 5 ya bulan 5. Yang pasti kita siap," katanya.
Ullah menegaskan kesiapannya maju kembali memimpin Partai Demokrat.
Ullah sapaannya mengatakan Demokrat menemukan hikmah di balik perjuangan melawan kubu Moeldoko; kader Demokrat di Sulsel kian solid.
“Insyaallah, pasti kita siap maju kembali,” kata Ullah.
Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mengungkapkan punya ide dan gagasan kepemimpinan yang belum tuntas di Partai Demokrat.
Hal itu menjadi motivasi mantan Wali Kota Makassar dua periode itu ingin memimpin kembali Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Selatan.
Aco, sapaan, mengatakan punya tekad membawa Partai Demokrat memenangi pemilihan legislatif tingkat provinsi Sulawesi Selatan.
Aco yang terpilih memimpin Partai Demokrat tahun 2010 lalu mengundurkan diri pada 2014 akibat kasus hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Alasan saya maju musda karena saya pernah memimpin Demokrat tapi tidak tuntas, belum tuntas ide dan gagasan saya. Ada hal yang harus dituntaskan," katanya di Kantor Tribun Timur, Rabu (28/4/2021) malam.
"Seandainya saya tidak bermasalah hukum tahun 2014, saya yakin kita bisa dapat ketua DPRD Sulsel di Pemilu 2019," ujarnya.