Munarman Ditangkap
Peneliti ISESS: Polisi Terkesan Arogan Saat Tangkap Munarman
Cara polisi menangkap Munarman, mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) di kediamannya, terkesan arogan
Efek Gentar
Peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai, penangkapan mantan petinggi Front Pembela Islam (FPI), Munarman memberikan efek deteren atau efek gentar terhadap kelompok esktremisme.
"Ini adalah gebrakan yang sangat besar bukan hanya pada titik penangkapan Munarman, tapi lebih besar lagi bagaimana itu memberikan efek deteren bagi kelompok yang simpatisan pada tindakan ekstremisme dan ini sebagian memang berada di FPI," ujar Bambang
Di samping itu, Ia menyebut penangkapan Munarman juga sebagai langkah pencegahan agar tidak semakin timbul kebencian kepada pemerintah dan kepolisian yang mengarah pada tindakan ekstremisme.
Oleh sebab itu, Bambang meyakini penangkapan tersebut mempunyai efek besar terutama bagi kelompok ekstremisme yang bersimpati dengan FPI.
"Makanya ini tentu akan mempunyai dampak deteren terhadap kelompok yang semula hanya simpatisan biasa, jangan sampai lebih dalam mengarah pada ekstremisme," ujar dia.
Dia menambahkan bahwa garis besar penangkapan Munarman adalah membersihkan kelompok ekstremisme.
"Semuanya mengarah ke sana bagaimana FPI ini benar-benar harus segera dibersihkan, (termasuk) anasir-anasir ekstremisme," ucap Bambang.(*)