Tribun Bone
Pelabuhan Bajoe Sepi, Larangan Mudik Berlaku 6 Mei
Pelabuhan Bajoe Kabupaten Bone Sulawesi Selatan Sepi, Larangan Mudik Berlaku 6 Mei
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG TIMUR - Sejak 1 Mei, pintu masuk perbatasan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai diperketat.
Di Pelabuhan Bajoe yang merupakan jalur penyeberangan Bone-Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) maupun sebaliknya telah berdiri posko pemeriksaan.
Pantauan TribunBone.com, Minggu (2/5/2021), posko berdiri di bagian luar, sebelum pintu masuk ke kawasan Pelabuhan Bajoe. Tepatnya di depan Kantor Syahbandar Bone.
Tahun 2020 posko didirikan di dalam Pelabuhan Bajoe, tepatnya sebelum masuk area kapal.
Hanya sedikit penumpang terlihat di bagian ruang tunggu. Mereka menunggu pemberangkatan kapal selanjutnya.
Sementara di area parkiran pelabuhan, terlihat sejumlah truk, bus, dan mobil pribadi terparkir juga menunggu pemberangkatan selanjutnya.
Di dekat kapal sejumlah mobil pikap dan truk mengangkut barang-barang ke Sultra antri memasuki kapal.
Kapal KMP Raja Dilaut baru berangkat sekitar pukul 10.30 Wita.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Bajoe, Iptu Jamaluddin mengatakan posko pemeriksaan telah berdiri sejak Sabtu (1/5/2021).
Namun, untuk pembatasan dan pelarangan mudik di Pelabuhan Bajoe berlaku mulai 6 Mei hingga 17 Mei.
"Tidak ada boleh mudik, kecuali mobil pengangkut barang. Itu pun harus ada surat tugas dari perusahaan," katanya.
Kata perwira berpangkat dua balok ini, ada 10 petugas gabungan yang berjaga di posko tersebut.
"Ada 10 sepuluh petugas gabungan yang berjaga dengan saling berganti," ucapnya.
Sementara warga, Febri mengatakan Pelabuhan Bajoe sebenarnya menjadi tujuan mudik dari Kolaka ke Bone.
"Banyak warga Bone yang merantau ke Sulawesi Tenggara untuk mencari nafkah. Biasanya ketika mendekati Idulfitri mereka kembali ke Bone," katanya.(*)
Laporan Kontributor TribunBone.com, Kaswadi Anwar