Muswil PPP Sulsel
Dukung Fauzan, DPC PPP Bukukumba dan Bantaeng Sebut Kepemimpinan Aras Belum Berhasil
DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bulukumba dan Bantaeng mengungkapkan alasannya memilih Imam Fauzan.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bulukumba dan Bantaeng mengungkapkan alasannya memilih Imam Fauzan.
Ketua DPC PPP Kabupaten Bukukumba H Askar HL mengatakan kepemimpinan Muh Aras belum berhasil.
Askar HL menjadikan raihan kursi PPP di daerah pemilihan Sulsel 2 sebagai alasan.
Ia mencontohkan sejumlah kursi DPRD kabupaten yang turun di Dapil Sulsel 2.
"Kepemimpinan Pak Aras tidak berhasil. Kerja elektoral Pak Aras di dapil sulsel 2, PPP kehilangan 10 kursi di kabupaten kota dan 1 kursi di provinsi, kecuali Bulukumba," kata Askar kepada Tribun Timur, Kamis (29/4/2021).
Hal senada disampaikan Ketua DPC PPP Kabupaten Bantaeng Andi Sugiarti Mangun Karim.
Andi Ugi mengatakan, salah satu keberhasilan kepemimpinan dinilai dari raihan kursi di daerah pemilihannya.
"PPP kehilangan 10 kursi DPRD kabupaten dan kehilangan 1 kursi DPRD provinsi," kata Andi Ugi.
Andi Ugi mengatakan, bicara pemilu khususnya pilcaleg tidak terlepas dari kerja keras seluruh caleg di semua tingkatan.
Termasuk keterpaduan kerja caleg DPR RI, C Caleg DPRD provinsi, DPRD kabupaten, sangat dipengaruhi kerja-kerja dan sentuhan caleg DPR RI, DPRD provinsi.
"Terutama kerja keras seluruh caleg kabupaten dan tentu saja kerja sama caleg DPR RI, provinsi dan kabupaten, kalau di Selatan ada back up caleg DPR RI ril di lapangan," katanya.
Andi Ugi mengatakan 19 DPC PPP ingin ada perubahan di kepemimpinan wilayah PPP Sulsel.
Menurutnya 19 DPC PPP memiliki target yang ingin dicapai, termasuk keinginan representasi milenial.
"Kita mau publik melihat PPP sebagai partai Islam yang ikuti perkembangan zaman dan tidak keluar dari identitas partai Islam," kata Andi Ugi.
"Dengan beberapa pertimbangan itu 19 DPC sudah nyatakan sikap, bawa 30 suara memilih Imam Fauzan. Tidak ada jaminan orang muda tidak punya kemampuan," katanya.
Kepemimpinan Muh Aras di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulsel tidak lama lagi akan segera berakhir.
Muh Aras sudah hampir lima tahun memimpin Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulsel pada tahun 2021 ini.
Aras dilantik sebagai Ketua DPW PPP Sulsel oleh Ketua Umum Muhammad Romahurmuziy pada Kamis (1/9/2016) lalu.
Ketika itu ia menggantikan Amir Uskara yang naik level ke Dewan Pimpinan Pusat.
Dalam pemilu 2019 lalu, Muh Aras berhasil mengantar PPP memenangkan 4 Ketua DPRD kabupaten di Sulsel.
Antara lain Gowa, Bantaeng, Bulukumba, Luwu, ditambah kursi Wakil Ketua DPRD di Kabupaten Jeneponto.
Jumlah kursi PPP Sulsel turun dibandingkan kepemimpinan sebelumnya, M Amir Uskara.
Pada Pemilu 2019, kursi DPR RI untuk PPP Sulsel turun dari tiga kursi menjadi dua kursi. PPP gagal mempertahankan satu kursi di daerah pemilihan Sulsel 3 yang meliputi Luwu Raya.
Sementara kursi DPRD Sulsel PPP juga turun dari tujuh kursi menjadi enam kursi. PPP Sulsel gagal mempertahankan satu kursi di Dapil Sulsel 6 yang meliputi Kabupaten Maros, Pangkep, Barru.
Sejumlah kursi kabupaten juga turun. Seperti kursi PPP di Kabupaten Wajo turun dari 7 menjadi 3 kursi. PPP harus kehilangan kursi Wakil Ketua I. Bahkan gagal menggenapkan satu fraksi utuh.
Kursi Kabupaten Barru yang merupakan kampung halaman istri Muh Aras juga turun. Dari 3 kursi menjadi 1 kursi. Bahkan putra Aras yang maju nyaleg di Barru juga gagal. Pangkep dari 5 kursi turun menjadi 2 kursi.
Sementara Kabupaten Maros stagnan dua kursi, Soppeng, kampung halaman Aras stagnan 1 kursi, Bone stagnan dua kursi. Parepare meningkat dari 1 kursi ke 2 kursi.
PPP di Tangan Muh Aras
DPR RI
*3 kursi turun menjadi 2 kursi
DPRD Sulsel
*7 kursi menjadi 6 kursi
DPRD Kabupaten/kota
Turun
1. Wajo: 7 menjadi 3 kursi
2. Pangkep: 5 menjadi 2 kursi
3. Barru: 3 menjadi 1 kursi
4. Takalar: 3 menjadi 2 kursi
5. Luwu Utara: 2 menjadi 1 kursi
6. Selayar: 1 menjadi 0 kursi
7. Luwu Timur: 1 menjadi 0 kursi
8. Sinjai: 4 menjadi 3 kursi
Naik
1. Gowa: 6 menjadi 8 kursi
2. Bulukumba: 4 menjadi 6 kursi
3. Luwu: 4 menjadi 6 kursi
4. Bantaeng: 2 menjadi 5 kursi
5. Jeneponto: 2 menjadi 4 kursi
6. Parepare: 1 menjadi 2 kursi
7. Palopo: 1 menjadi 2 kursi
8. Enrekang 0 menjadi 1 kursi
9. Sidrap: 2 menjadi 4 kursi
Tetap
1. Maros: 2 kursi
2. Soppeng: 1 kursi
3. Bone 2 kursi
4. Makassar: 5 kursi
5. Pinrang: 4 kursi
6. Tana Toraja: 0 menjadi 0 kursi
7. Toraja Utara: 0 menjadi 0 kursi
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95