Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Tak Berminat Jadi Wagub Sulsel, Ridwan Andi Wittiri; Lebih Baik Naik Kelas

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Selatan, Ridwan Andi Wittiri mengaku tidak berminat

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
ist
Ketua DPD PDIP Sulsel Ridwan Andi Wittiri menerima kunjungan Ketua DPW PKS Sulsel Muhammad Amri Arsyid, Selasa (27/4/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Selatan, Ridwan Andi Wittiri mengaku tidak berminat menjadi Wakil Gubernur pendamping Andi Sudirman Sulaiman.

Anggota DPR RI itu mengaku ingin fokus menjadi wakil rakyat di parlemen Senayan.

Ridwan Andi Wittiri juga berkelakar dirinya turun kelas jika menempati posisi 02 Pemerintah Sulawesi Selatan.

Hal itu disampaikan Ridwan Andi Wittiri dalam pertemuan dengan elite Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan, Selasa (27/4/2021).

Pertemuan berlangsung di Kantor DPD PDIP Sulsel.

“Saya pribadi izin tidak ikut wacana wagub. Kan kita yang usung, masak kita jadi wakilnya,” kata Ridwan Andi Wittiri di depan elite PKS Sulsel.

Dibanding mengejar posisi Wakil Gubernur, Ridwan juga berkelakar lebih ingin naik kelas menjadi menteri kelak.

“Bukan sombong, masa kita turun. Minimal kalau seperti (kader) PKS pernah jadi menteri. Naik kelas lah,” katanya.

Mengenai peluang Wakil Gubernur, Ridwan Andi Wittiri mengajak PKS dan PAN sebagai sesama partai politik pengusung untuk sama-sama membahas hal itu.

Ridwan Andi Wittiri juga mengajak partai politik pengusung menantikan proses hukum Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah berkekuatan hukum tetap atau inkrah.

”Silakan berembuk, siapapun yang jadi itu milik kita,” bebernya.

Sementara itu Ketua DPW PKS Sulsel Muhammad Amri Arsyid mengajak PDIP mengulang koalisi pada Pilgub Sulsel 2024 mendatang.

Bersama PAN, PKS dan PDIP membangun koalisi mengusung pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman di Pilgub Sulsel 2018 lalu.

"Kami ingin mengokohkan koalisi Pilgub yang selama ini sudah berjalan," kata Amri kepada Tribun Timur.

"Kami meminta agar bersama-sama PDIP tetap mendukung dan mengawal pemerintahan Sudirman Sulaiman sampai tuntas," sambung Amri.

Dalam kesempatan itu, Amri mengakui PKS dan PDIP juga membicarakan persiapan Pilgub 2024 ke depan.

Terakhir PKS dan PDIP ikut membahas skenario wagub jika ada keadaan memaksa terkait status pak NA.

PKS berharap PDIP dan partai koalisi lain bisa bermusyawarah dengan baik dalam memilih calon wagub pendamping Andi Sudirman Sulaiman.

PKS sudah pernah mengusulkan sejumlah nama calon Wagub Sulsel kepada Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Seperti nama Ketua Fraksi PKS DPRD Sulsel Sri Rahmi.

Kemudian Wakil Ketua DPRD Sulsel dari Fraksi PKS Muzayyin Arif, serta nama Ariady Arsal.

PKS, PDIP, dan Partai Amanat Nasional (PAN) adalah tiga partai pengusung pasangan Prof Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman dalam Pilgub Sulsel 2018 lalu.

Tiga partai politik pengusung Andi Sudirman Sulaiman berpeluang mendudukan kadernya jadi Wakil Gubernur Sulsel jika status hukum Nurdin Abdullah sudah berkekuatan tetap atau inkrah.

Saat ini Andi Sudirman Sulaiman naik tahta menjadi pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel sejak Nurdin Abdullah ditetapkan sebagai tersangka Minggu (28/2/2021) lalu.

Sudirman Sulaiman berpeluang menjadi gubernur definitif jika nantinya Nurdin Abdullah berhalangan tetap dari status hukum yang dijalani. 

Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved