Tribun Gowa
Sosok Kopda Kharisma Kru KRI Nanggala 402 di Mata Keluarganya di Gowa, Dikenal Disiplin dan Pendiam
Keluarga dari Kopral dua (Kopda) Kharisma DB di Jl Benteng Somba Opu nomor 152 Desa Jenetallasa, Kecematan Pallangga Kabupaten Gowa
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Keluarga dari Kopral dua (Kopda) Kharisma DB di Jl Benteng Somba Opu nomor 152 Desa Jenetallasa, Kecematan Pallangga, Kabupaten Gowa, berduka cita atas insiden KRI Nanggala 402, Senin (26/4/2021).
Kopda Kharisma merupakan salah satu Kru KRI Nanggala 402 dari 53 kru yang dinyatakan gugur dikedalaman 820 meter di Selat Bali.
Tante dari Kopda Kharisma Dwi Bhintarani, Nurhaena Nuhungruppa (42) mengatakan, sosok Kharisma sangat disiplin.
Bhintar sapaan dari Kharisma Dwi Bhintarani, dikenal pendiam namun ceria.
"Bhintar anak sangat disiplin, dia itu agak pendiam tapi dia ceria," ujar Nurhaena saat ditemui di kediamanya.
Dia mengaku sering berkomunikasi dengan Bhintar meski tak bertemu secara langsung.
"Walaupun jarang bertemu, kita sering kontak seperti pada momen lebaran, ada ucapan lebaran," katanya.
Semasa kecil, kata dia, Bhintar anaknya supel dan agak bandel.
Namun saat beranjak dewasa, Bhintar sangat disiplin.
"Waktu kecil dia supel sekali, dia agak nakal namanya juga anak-anak yaa. Tapi setelah beranjak dewasa dia disiplin karena kebetulan kami dari keluarga militer, kakeknya adalah tentara, saya punya bapak juga," jelasnya.
Ia berharap agar keluarga bisa lebih bersabar dan ikhlas.
"Keluarga tetap beraharap semoga ada keajaiban, sehingga anak kami bisa selamat," harapnya
Menurutnya, Bhintar lahir di Jawa hanya saja di masa kecilnya biasa berkunjung ke kampung halaman bapaknya di Kabupaten Gowa.
Bapaknya bernama Bahtiar Rusli asli Kabupaten Gowa.
Ia adalah purnawirawan prajurit angkatan laut.
"Bapaknya orang Gowa, ibunya Sunda Cirebon namanya Dwi. Bintar lahir di Jawa tapi pernah ke Gowa berkunjung waktu SMP sekitar tahun 2000 lalu. Kami sama-sama keluarga TNI," sebutnya.
Sekedar diketahui, sebanyak 53 awak kapal selam KRI Nanggala 402 terkini gugur.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan berita duka itu setelah hasil pencarian KRI Nanggala 402 dalam konferensi pers di Base Ops Lanud TNI AU Ngurah Rai Badung, Bali, Minggu (25/4/2021), Minggu (25/4/2021).
Sebelumnya, Hadi Tjahjanto menyampaikan, KRI Nanggala Subsunk atau tenggelam
Dalam, kabar terkini KRI Nanggala 402, Hadi Tjahjanto menjelaskan KRI Rigel telah melakukan pemindaian secara akurat dengan multibeam sonar dan magnetometer dan menghasilkan citra bawah air yang lebih detail.
Beberapa kali, Hadi Tjahjanto menahan tangis ketika menyampaikan berita duka ini di depan kamera.
Bahkan, dia beberapa kali terbata-bata sampaikan kabar duka dari anak buahnya yang gugur.
"KRI Rigel telah melakukan pemindaian secara akurat di lokasi tersebut menggunakan Multi Beam Sonar dan Magnetometer dan telah menghasilkan citra bawah air yang lebih detail," ujar Hadi Tjahjanto.
"Telah diperoleh citra yang telah dikonfirmasi sebagai bagian dari KRI Nanggala-402 meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal MK11," lanjutnya
Hadi menjelaskan berdasarkan bukti-bukti tersebut, KRI Nanggala telah dinyatakan tenggelam dan sebanyak 53 awak kapal telah gugur.
Diketahui pula, kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) dini hari.
Kapal ini merupakan salah satu kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981.
Berdasarkan keterangannya, KRI Nanggala 402 diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali, sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
Kapal selam ini membawa 53 orang yang terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata.
Adapun kapal hilang kontak saat komandan pelatihan hendak memberikan otoritas penembakan terpedo.
Sebanyak 21 KRI dan helikopter dikerahkan untuk mencari keberadaan KRI Nanggala 402.
Laporan Wartawan Tribungowa.com, Sayyid Zulfadli