Tribun Makassar
Danny Pomanto Imbau Warga Makassar Tidak Mudik dan Bentuk Satgas Pengurai Keramaian Warkop
Mengantisipasi melonjaknya kasuas Covid di Makassar, Danny Pomanto, menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudik
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - 'Tsunami' Covid-19 di India dengan varian baru membuat Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, merasa was-was.
Diketahui, India memecahkan rekor dunia sebagai negara yang mencatatkan kasus Covid-19 terbanyak dalam satu hari.
Pada Kamis (22/4/2021), India melaporkan kasus harian Covid-19 sebanyak 314.835 kasus
Mengantisipasi melonjaknya kasuas Covid di Makassar, Danny Pomanto, menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudik Lebaran.
“Kita ikuti instruksi pusat, ini usaha pemerintah untuk mengurangi lonjakan covid. Ini wajib kita laksanakan. Seluruh ASN, (tenaga) kontrak sekalipun, tidak ada yang mudik. Kita belajar dari India,” kata Danny, usai melakukan rapat kordinasi Makassar Recover di Lt.2 Ruang Siapakatau, Balaikota Makassar, Senin (26/4/21).
Ada beberapa hal yang dilakukan untuk mewujudkan instruksi pusat tersebut.
Salah satunya Danny membentuk Satgas Pengurai Keramaian atau Raika.
Raika nanti bertugas mengurai keramaian di tempat umum seperti di cafe-cafe atau warkop, tempat nongkrong dan pusat perbelanjaan hingga memantau perbatasan.
Danny meminta hal itu dilakukan secara massif dan persuasif.
“Jadi Satpol kita turun langsung mengurai keramaian yang ada. Kita harus terus sosialisasikan protokol kesehatan dengan ketat. Sesuai salah satu garis besar teerciptanya Makassar Recover yakni Adaptasi sosial,” jelasnya
Dengan begitu Danny berharap Kota Makassar akan keluar menjadi kota pertama terbebas Covid 19 di Indonesia.
Tak hanya itu, ia juga berharap pemulihan ekonomi cepat terealisasi.
Dalam rapat kordinasi tersebut, Danny juga menekankan agar vaksin terus dilakukan ke semua warga kota Makassar terkhusus guru, lansia dan anak-anak untuk persiapan sekolah tatap muka.
Rencananya juga, skema vaksin akan diperkecil dari RT ke RT.
Event-event pun, kata Danny akan ditindaki lebih tegas jika mengadakan keramaian tanpa protokol kesehatan. Ijin pembuat kegiatan akan dicabut.