Hari Kartini
Hari Kartini, Mensos dan Bupati Luwu Utara Bicara Kiprah Perempuan di Masa Pandemi
Menteri Sosial RI, Tri Rismaharani dan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani bicara tentang kiprah perempuan di masa pandemi pada Hari Kartini.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Menteri Sosial RI, Tri Rismaharani dan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani bicara tentang kiprah perempuan di masa pandemi pada Hari Kartini.
Tri Risma, Indah, dan perempuan lainnya jadi pembicara pada diskusi online dengan topik 50 perempuan berpengaruh dan perjuangannya melawan pandemi.
Diskusi ini digelar Tempo dalam rangka memperingati Hari Kartini tahun 2021, Rabu (21/4/2021).
Diskusi dibagi dalam beberapa sesi menghadirkan pembicara perempuan berpengaruh di Indonesia.
Khusus di sesi ketiga, yang menjadi pembicara adalah Menteri Sosial Tri Rismaharani, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani.
Juga Walikota Tanjung Pinang Rahma, Bupati Indramayu Nina Agustina, Bupati Rote Ndau Paulina Haning Bullu, dan Bupati Singkawang Tjhai Chui Mie.
Pada sesi ini, membahas tentang bagaimana memaksimalkan program bantuan sosial untuk mengerakkan ekonomi di masa pandemi.
Pada kesempatan itu Indah menyampaikan, pandemi Covid-19 tidak hanya menghantam sektor kesehatan.
Namun imbasnya ke sektor ekonomi juga sangat besar.
"Pada hakekatnya program bantuan sosial BST, PKH, UMKM ini adalah upaya menjanga konsumsi rumah tangga tetap terjaga," kata Indah mengawali pemaparanya.
Hanya saja kata dia, di awal penyaluran BST masih ada beberapa sasaran penerima kurang tepat.
"Ada catatan kelompok yang mendapatkan bantuan ini perlu untuk diverifikasi, pemda berharap diberikan waktu yang cukup dan ini juga sebagai masukan kepada Kementerian Sosial," katanya.
"Karena jika data kurang tepat, sasaran bantuan juga bisa tidak tepat sasaran," tutur bupati perempuan pertama di Sulsel.
Dia menyampaikan koreksi pada penyaluran BST sebab jumlahnya cukup besar.
"Misalnya tiba-tiba Luwu Utara dapat belasan ribu dan data serba tiba-tiba. Bayangkan kami diminta memferivikasi data hanya dua hari, waktu itu sempat saya tidak mau karena saya yakin dalam waktu dua hari melakukan verifikasi data itu sangat sulit," bebernya.