Tribun Makassar
Sebut Pemkot Makassar Alami Kehancuran Saat Dipimpin Pj, Danny Pomanto Pesimis Raih WTP
Walikota Makassar, Danny Pomanto mengatakan, saat ini banyak "pekerjaan rumah" (PR) yang harus ia selesaikan.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Walikota Makassar, Danny Pomanto mengatakan, saat ini banyak "pekerjaan rumah" (PR) yang harus ia selesaikan.
Pasalnya, saat Makassar di pimpin oleh Penjabat (Pj) Walikota selama dua tahun lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) seolah mengalami kehancuran.
"Lihat sekarang hancurnya Pemkot. Sampah tidak diangkut, anjal (Anak Jalanan) merajalela, TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) tidak maksimal. Orang miskin bertambah, tapi di daftar berkurang. PAD (Pendapatan Asli Daerah) hancur," ujarnya, Rabu (21/4/2021).
Menurutnya, hal ini dikarenakan banyaknya pejabat yang hanya memikirkan diri sendiri, sehingga pelayanan kepada masyarakat jadi tidak maskimal.
"Itu bagian dari kehancuran. Saya yang rasakan sendiri. Jadi bisa dibuktikan lah, itu karena orang memikirkan diri sendiri. Tidak memikirkan rakyat. hancur betul ini barang-barang," katanya
"Orang hanya memikirkan diri sendiri, tidak memikirkan rakyat, tidak memikirkan pemerintah, dia pikir dirinya sendiri. Padahal ini uang bukan uangnya kita, uang rakyat," lanjutnya.
Ia bahkan mengaku, dengan kondisi yang ada sekarang Pemkot Makassar hampir mustahil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian WTP, dari Laporan Hasil Pemeriksaan 2020.
"Kemungkinan tidak dapat WTP juga karena banyak sekali temuan. Sangat pesimis, melihat gambaran temuan besar sekali. Karena itu ada limitnya, kalau tidak salah Rp20 Miliar, toleransi of eror. Baru kita kemungkinan di atas 300 temuannya," katanya
Namun, Danny belum bisa merincikan temuan apa yang dimaksud tersebut.
"Belum tahu, belum ada laporan resminya," jelasnya
Ia pun mengtaakan, bahwa Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), juga turut andil dalam penurunan kualitas di Pemkot Makassar.
Pasalnya, saat dirinya sempat tidak menjabat sebagai Walikota, KASN melakukan Demosi terhadap pejabat yang dianggapnya bisa membawa Makassar menjadi peraih kota terbaik di Indonesia.
"Siapa yang tanggung jawab? berarti KASN juga tanggung jawab, karena orang-orang terbaik dulu, yang dapat nomor 1 di Indonesia, itu didemosi, diturunkan jabatannya. Padahal mereka ini membawa Makassar dua kali (terbaik) berturut-turut dan satu kali nomor 2," pungkasnya.
Danny pun menegaskan, atas dasar inilah ia akan melakukan perombakan besar-besaran di lingkup pemerintah kota.
"Semua kita bongkar, intinya semua yang menggunakan SK walikota, ini harus diisetting, sudah hancur ini barang-barang," tegasnya.