Muswil PPP Sulsel
Peluang Pimpin Kembali PPP Sulsel, Muh Aras Serahkan ke DPP dan DPC
Ditanya peluangnya memimpin kembali partai kakbah, Ketua DPW PPP Sulsel Muh Aras menyerahkan kepada DPC dan DPP.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hajatan politik Musyawarah Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Sulawesi Selatan (PPP Sulsel) tidak lama lagi digelar.
Dua nama bertarung, yaitu Ketua DPW PPP Sulsel Muh Aras dan Ketua Fraksi PPP DPRD Sulsel Imam Fauzan.
Ditanya peluangnya memimpin kembali partai Kakbah, Ketua DPW PPP Sulsel Muh Aras menyerahkan kepada DPC dan DPP.
Apalagi, kata Muh Aras, Muswil PPP Sulsel kali ini mendahulukan musyawarah mufakat ketimbang pemungutan suara.
Forum muswil hanya memilih formatur 7 formatur.
Formatur nantinya yang akan menentukan siapa Ketua PPP Sulsel untuk lima tahun ke depan.
7 formatur itu terdiri dari satu perwakilan DPP, satu perwakilan DPW, dan 5 perwakilan DPC.
"Saya dari awal bilang tidak ada pemilihan ketua di Muswil. Jadi tergantung DPP dan teman-teman DPC," kata Muh Aras saat dihubungi Tribun Timur, Minggu (18/4/2021).
Sejauh ini Muh Aras juga telah membentuk panitia pelaksana dan panitia pengarah Muswil PPP Sulsel.
Aras menunjuk Abubakar Wasahua sebagai Ketua Panitia Pengarah atau SC dan Amran Aminullah sebagai Ketua OC.
Ketua Panitia dan Ketua SC nantinya akan rapat menentukan usulan jadwal Muswil PPP Sulsel.
"Panitia akan komunikasi usulan tempat, kita hanya usulkan nanti DPP yang tentukan di mana tempat Muswil," ujar Aras.
Kepemimpinan Muh Aras di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulsel tidak lama lagi akan segera berakhir.
Muh Aras sudah hampir lima tahun memimpin Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulsel pada tahun 2021 ini.
Aras dilantik sebagai Ketua DPW PPP Sulsel oleh Ketua Umum Muhammad Romahurmuziy pada Kamis (1/9/2016) lalu.
Ketika itu ia menggantikan Amir Uskara yang naik level ke Dewan Pimpinan Pusat.
Dalam pemilu 2019 lalu, Muh Aras berhasil mengantar PPP memenangkan 4 Ketua DPRD kabupaten di Sulsel.
Antara lain Gowa, Bantaeng, Bulukumba, Luwu, ditambah kursi Wakil Ketua DPRD di Kabupaten Jeneponto.
Jumlah kursi PPP Sulsel turun dibandingkan kepemimpinan sebelumnya, M Amir Uskara.
Pada Pemilu 2019, kursi DPR RI untuk PPP Sulsel turun dari tiga kursi menjadi dua kursi. PPP gagal mempertahankan satu kursi di daerah pemilihan Sulsel 3 yang meliputi Luwu Raya.
Sementara kursi DPRD Sulsel PPP juga turun dari tujuh kursi menjadi enam kursi. PPP Sulsel gagal mempertahankan satu kursi di Dapil Sulsel 6 yang meliputi Kabupaten Maros, Pangkep, Barru.
Sejumlah kursi kabupaten juga turun. Seperti kursi PPP di Kabupaten Wajo turun dari 7 menjadi 3 kursi. PPP harus kehilangan kursi Wakil Ketua I. Bahkan gagal menggenapkan satu fraksi utuh.
Kursi Kabupaten Barru yang merupakan kampung halaman istri Muh Aras juga turun. Dari 3 kursi menjadi 1 kursi. Bahkan putra Aras yang maju nyaleg di Barru juga gagal. Pangkep dari 5 kursi turun menjadi 2 kursi.
Sementara Kabupaten Maros stagnan dua kursi, Soppeng, kampung halaman Aras stagnan 1 kursi, Bone stagnan dua kursi. Parepare meningkat dari 1 kursi ke 2 kursi.