Terduga Teroris Tewas Ditembak
Usai Tembak Mati Terduga Teroris di Makassar, Densus 88 Tangkap Terduga Lain di Bone
Total yang diamankan terkait kasus itu, sebanyak 32 orang dan menjalani pemeriksaan di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Densus 88 Mabes Polri terus memburu terduga pelaku teror yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jl Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, 28 Februari lalu.
Terbaru, Tim Densus 88 dibantu Tim Polda Sulsel mengamankan seorang pria di Kabupaten Bone.
Total yang diamankan terkait kasus itu, sebanyak 32 orang dan menjalani pemeriksaan di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar.
"Dari 32 orang ini, 30 pria dan dua wanita yang saat ini menjalani pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan kepada wartawan, Jumat (16/4/2021).
"Terakhir itu ada satu orang yang diamankan di Bone. (Inisialnya) saya belum bisa sampaikan, yang jelas laki-laki, keterkaitan dan keterlibatannya nanti kita sampaikan karena baru kemarin kita amankan," sambungnya.
Ke-32 orang itu, kata Zulpan diamankan lantaran dianggap memiliki keterkaitan dengan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Lukman dan istrinya Yogi Safitri Fortuna.
"Semua yang ditangkap ini adalah jaringan kelompok yang sama dan tentu memiliki keterlibatan baik langsung maupun tidak langsung," ujarnya.
Pengusutan jaringan JAD Sulsel yang diyakini berafiliasi dengan ISIS itu, kata Zulpan, sesuai perintah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
"Sampai saat ini, Tim Densus 88 Mabes Polri dibantu Tim Polda Sulawesi Selatan masih bekerja dan masih berada di Makassar dalam rangka menuntaskan kasus bom Gereja Katedral sesuai perintah pimpinan Polri bahwa kita akan menuntaskan sampai ke akar-akarnya," tutur Zuplan.
Sebelumnya, Tim Densus 88 juga menggerebek rumah terduga teroris MT alias Tamrin (49) di Jl Mannuruki 3, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Kamis (15/4/21) kemarin.
Dalam penggerebekan itu, MT tewas ditembak Tim Densus 88 lantaran dianggap melawan.
Kronologi terduga teroris MT yang tewas ditembak Densus 88 di rumahnya Jl Mannuruki 3, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Kamis (15/4/2021) siang.
MT tewas ditembak lantaran dianggap melakukan perlawanan yang membahayakan petugas.
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan.
"Pada saat akan diamankan, yang bersangkutan ini (MT) melakukan perlawan secara agresif," ujar Zuplan.
Perlawanan yang dilakukan kata Zulpan, dengan menyerang Tim Densus 88 menggunakan dua bilah parang.
"Menyerang petugas dengan menggunakan parang yang panjang, dua parang digunakan di tangan kiri dan kanan. Kemudian menyerang dengan membabi buta," ungkapnya.
Atas tindakan MT itu, lanjut Zuplan, Tim Densus 88 pun mengambil tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan MT.
"Petugas mencoba menghentikan dengan memberikan peringatan, baik penyampaian petugas dan tembakan peringatan tidak dihiraukan," ungkapnya.
"Kemudian dengan terpaksa diambil tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan yang bersangkutan (MT) meninggal dunia," sambungnya.
Berselang beberapa saat, jenazah MT pun dibawa ke ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Makassar.
Pantauan di lokasi, saat tiba jenazah langsung ke ruang jenazah Forensik Dokpol.
Tidak berselang lama, jenazah dibawa ke luar menggunakan kereta mayat besi.
Mayat pun didorong ke bagian belakang gedung RS Bhayangkara, tepat di samping ruang Forensik Dokpol.
Belum diketahui tindakan medis yang akan dilakukan terhadap jenazah.
Namun, kata Kombes Pol E Zulpan, tidak ada tindakan medis yang dilakukan terhadap jenazah MT.
"Tinggal dihubungi pihak keluarganya, kan sudah meninggal, buat apa divisum dan diautopsi. Kan yang bersangkutan kan terduga teroris," ujarnya.
Dari penggerebekan itu, kata Zulpan, beberapa anggota keluarga MT turut diamankan untuk dimintai keterangan.
"Keluarganya ada dibawa diambil keterangannya, tapi tidak terkait. Ada empat atau lima orang. Iya (istri dan anak)," bebernya.
Penangkapan itu merupakan pengembangan kasus Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral, Makassar, Februari lalu.
Pasca aksi teror itu, Tim Densus 88 gencar melakukan penangkapan di sejumlah lokasi.
Belasan hingga puluhan orang yang diduga terkait jaringan Ansharut Dulah (JAD) telah diamankan dan dimintai keterangan terkait sepak terjangnya