Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Harga Beras Stabil di Pasar Terong, Cabai Rawit Turun

Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman dan Kapolda Irjen Pol Merdisyam, melakukan pemantauan harga bahan pokok.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
PLT Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, bersama ketua Satgas Pangan Sulsel Irjen di Pasar Terong, Jl Masjid Raya, Kecamatan Bontoala, Makassar, Senin (1242021) pagi. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sehari jelang awal ramadhan, Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman dan Kapolda Irjen Pol Merdisyam, melakukan pemantauan harga bahan pokok.

Pemantauan yang juga melibatkan Komisi Pemantau Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah VI Makassar, itu berlangsung di Pasar Terong, Jl Masjid Raya, Kecamatan Bontoala, Makassar, Senin (12/4/2021) pagi.

Sejumlah lapak pedagang disambangi oleh Satgas Pangan Sulsel tersebut.

Mulai pedagang sayur, buah, telur hingga ikan dan daging.

"Ini mengecek saja data umum (Datum), pengembalian data sebelum masuk Ramadan," kata PLT Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.

Dari hasil pengecekan yang dilakukan, telur di kisaran harga Rp 43 ribu per rak, cabe rawit Rp 70 ribu per kilogram, bawang merah Rp 26 ribu per kilogram serta daging sapi yang di kisaran Rp 120 ribu per kilogram.

"Alhamdulillah tadi kita sudah cek, harga cabe rawit sudah turun, biasanya Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu, sekarang sisa Rp 70 ribu," kata Andi Sudirman Sulaiman.

"Kemudian harga beras stabil, harga minyak juga masih stabil walaupun ada kenaikan seribu rupiah. Daging juga masih normal (Rp 120 ribu/kilo), ayam juga masih normal," sambungnya.

Harga cabe rawit di kisaran Rp 70 ribu itu, oleh warga tergolong masih tinggi.

Pasalnya, sebelum menyentuh angka Rp 70 ribu, harga cabe rawit lama bertahan di kisaran Rp 40 ribu per kilogram.

Andi Sudirman Sulaiman pun mengatakan, harga Rp 70 ribu itu masih akan berpotensi turun ke harga normal Rp 30-40 ribu per kilogram.

"Ini nanti akan ada panen di Jeneponto, kalau di Jeneponto sudah panen ini pasti akan mulai turung," ucapnya.

Penyebab melonjaknya harga cabe itu sendiri kata Sudirman Sulaiman, lantaran kurangnya pasokan cabe ke pasar di Kota Makassar.

Pasokan cabe dari petani Sulsel, kata dia banyak juga disuplai ke luar daerah yang membutuhkan.

"Kita memang tidak bisa menahan (cabai Sulsel yang dijual ke luar daerah), karena kan ini masih masa pandemi. Jadi ketika saudara kita dari luar Sulsel membutuhkan (seperti itulah) pasar," tuturnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved