Tribun Makassar
Pembangunan Stadion Mattoanging Ngawur, Bastian Lubis Minta KPK Telusuri
Nurdin Abdullah telah merusak aset negara sebelum anggaran pembangunannya tersedia.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat Keuangan Negara, Bastian Lubis angkat bicara terkait kisruh pembangunan Stadion Mattoanging.
Menurutnya, sejak awal perencanaan pembangunan Stadion Mattoanging amburadul.
Pemprov Sulsel di bawah kepemimpinan Gubernur nonaktif Nurdin Abdullah kala itu, mengambil kebijakan tanpa mengikuti mekanisme undang-undang keuangan negara.
Regulasi tersebut tercantum pada Undang-undang Keuangan Negara No 17 tahun 2003 dan Undang-undang No 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
"Itu ada alasannya karena gini, setiap yang namanya pemerintah itu tidak pernah berhutang ke pihak ketiga," katanya.
"Itu konsepnya. Karena setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah harus disiapkan dananya baru dilaksanakan," jelas Bastian Lubis saat dikonfirmasi, Minggu (11/4/2021).
Mantan auditor ahli Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ini menuturkan, Stadion Mattoanging belum tercatat sebagai aset pada saat dirobohkan Nurdin Abdullah.
Dengan demikian, kata dia, Nurdin Abdullah telah merusak aset negara sebelum anggaran pembangunannya tersedia.
"Karena kita tahu sendiri yang namanya aset negara itu harus ada prosesnya dimana harus disiapkan dananya dulu, dana untuk perencanaan renovasi atau dibangun baru," jelasnya.
Parahnya, kata Bastian, pembangunan Stadion Mattoanging tidak masuk dalam APBD dan RPJMD. Termasuk rencana awal renovasi stadion dengan aggaran yang diklaim sebesar Rp 200 miliar.
"Bagaimana sekarang anggota DPRD memasukkan anggaran ke sana (pembangunan Stadion Mattoanging). Jadi saya melihat dari laporan perda APBD tahun 2020-2021 saya tidak melihat namanya pembangunan atau renovasi Stadion Mattoanging kok dibongkar kok dirobohkan, ini kan sesuatu yang mustahil," ujar Bastian.
"Terus uangnya dari mana, katanya di PEN, lah itu dana PEN kan bukan diperuntukkan untuk Stadion. Jadi merupakan suatu pembodohan, kita ini dibodohi sebenarnya kemarin," lanjutnya.
DPRD Tak Jalankan Pengawasan
Bastian yang juga kerap menjadi saksi ahli pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) ini mengaku, tak punya tendesi apapun terhadap Nurdin Abdullah.
Ia berbicara sesuai fakta dan data yang dimilikinya selaku pakar keuangan negara.
Ia menilai, Nurdin Abdullah bertanggung jawab atas polemik Stadion Mattoanging yang muncul saat ini. Ia menyayangkan, DPRD Sulsel tidak menjalankan tugasnya sebagai pengawas.
Seharunya, DPRD Sulsel membuat nota protes atau hak jawab ketika menemukan ada yang tidak beres dalam perencanaan sebuah program Pemerintah Daerah.
"Kita lihat DPRD Sulsel harus mengawal, ada uangnya ndak. Ya kalau gak ada uangnya apa mau dibangun. Jangan buat wacana yang gak karu-karuan," ucapnya.
Pertanyakan Tugas TGUPP
Tak hanya DPRD Sulsel, Bastian pun mempertanyakan tugas TGUPP yang dianggapnya tidak profesional.
Padahal mereka digaji dari APBD.
"Itu kalo mereka kerja profesional ini semua tidak akan terjadi begini. TGUPP juga bertanggung jawab ini," ucap Bastian.
Bastian juga menanggapi aksi demonstasi masyarakat khususnya suporter PSM Makassar yang menyalahkan Dispora Sulsel dalam permasalahan ini.
Menurut Bastian, Dispora Sulsel dan OPD lainnya hanya melaksanakan tugas sesuai petunjuk pimpinan dan DPA.
"Diposra ini sebatas disuruh yah ikut. Kalau disalahin Dispora ya keliru karena yang bongkar pakai eskavator adalah Nurdin Abdullah. Masa Dispora, jangan salahin institusi sekarang lihat oknumnya," sebutnya.
Minta KPK Usut
Olehnya itu, lanjut Bastian, KPK perlu menelusuri perencanaan Stadion Mattoanging.
"Nurdin Abdullah yang merusak bangunan pemerintah berwujud Stadion Mattoanging. Harusnya dia sebagai Gubernur waktu itu, tidak boleh merobohkan itu sebelum ada anggaran tersedia," pungkasnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman belum menginformasikan apakah stadion Mattoanging Makassar akan dibangun tahun ini?
Namun secara umum dia menjelaskan, seluruh proyek yang direncanakan tahun ini berpotensi dilanjutkan.
"Semua (proyek) berpotensi dilanjutkan, tinggal kita lihat nanti mana anggarang yang kita punya," ujarnya ditemui di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Senin (8/3/2021) laku
"Kita pelan-pelan, utang dulu. Setelah itu baru yang lain," tambahnya.
Saat ditanya soal pembangunan Stadion Mattoanging, Andi Sudirman itu memilih tak berkomentar banyak.
"No comment, fokus bayar utang dulu," ujar adik mantan Menteri Pertanian (Mentan) itu.