Geopark Maros Pangkep
Pusat Informasi Geologi Geopark Maros Pangkep Hadir di Pangkep, Jadi Destinasi Wisata Baru Sulsel
Keberadaan Pusat Informasi Geologi di Pangkep ini, bakal menjadi lokasi wisata edukasi dari Geopark Maros Pangkep.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM - Pusat Informasi Geologi (PIG) dari Geopark Maros Pangkep telah hadir di Kabupaten Pangkajene Kepulauan atau Pangkep.
Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman melakukan Softlaunching PIG di Ruang Dokumenter PIG, Kawasan Rujab Bupati Pangkep, Kabupaten Pangkep, Jumat (9/4/2021).
Andi Sudirman Sulaiman mengatakan keberadaan PIG di Pangkep ini, bakal menjadi lokasi wisata edukasi dari Geopark Maros Pangkep.

"Pusat Informasi Geologi dari Geopark Maros Pangkep ini bakal menjadi destinasi wisata baru di Provinsi Sulawesi Selatan," ujarnya.
Bangunan PIG Geopark Maros Pangkep ini sebelumnya merupakan Museum Karst dan Budaya. Jl. Andi Mappe Km 54.
Adapun Pembangunannya diprakarsai oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Hal itu sejalan dengan permintaan Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep, Dinas Pariwisata Provinsi Sulsel, Pemkab Maros dan Pemkab Pangkep.
General Manager Geopark Maros Pangkep Dedy Irfan Bachri.,ST dalam rilisnya ke tribun-timur.com, Jumat (9/4/2021), PIG bakal jadi destinasi wisata edukasi.
Dedy Irfan optimistis keberadaan PIG akan saling mendukung dengan adanya 31 geosite yang ada di Kawasan Geopark Maros Pangkep.
“PIG ini dapat memberikan edukasi kegeologian baik bagi masyarakat umum maupun wisatawan akan kekayaan geologi di Kawasan Maros Pangkep," kata Dedy.
"Setelah tahu, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan kekayaan keragaman geologi yang yang ada,” kata putra daerah Kabupaten Pangkep ini.
Dikunjungi Asesor UNESCO
Kawasan Geopark Maros Pangkep pada Juni 2021 mendatang, akan kedatangan Asesor dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB.
Kedatangan badang PBB itu untuk melakukan kunjungan lapangan sebagai penilaian terkait pengajuan Geopark Maros Pangkep sebagai Kandidat UNESCO Global Geopark.
Menurut Dedy Irfan, pada tahun 2021 ini, dari hasil asesment kementerian, dua site Geopark Maros Pangkep dan Geopark Ijen maju mewakili Indonesia untuk dinilai UNESCO.

"Kami juga telah memasukkan PIG ini sebagai salah satu prioritas kunjungan Asesor UNESCO," jelas Dedy Irfan.
PIG berisi proses pembentukan bumi khususnya kawasan Maros Pangkep, lalu potensi Sumberdaya Alam, Geologi yang bernilai internasional.
Kemudian nilai kekayaan Arkeologi, tinggalan budaya dan masa prasejarah, kekayaan flora dan fauna.
"Ada pula berisi pemanfaatan sumberdaya Alam dan pelaksanaan konservasi serta edukasi yang terjelaskan secara baik," ujar Dedy Irfan.
Semua informasi tersaji secara sistematis dalam media panel informasi dan digital yang ada di Pusat Informasi Geologi, Geopark Maros Pangkep.
"Keberadaan PIG ini akan menjadi sebuah hal yang baik dan berkesan. Diharapkan menambah bobot penilaian Asesor UNESCO dalam kunjungannya nanti," jelas Dedy Irfan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan atau Kadis Budpar Sulsel, Ir Denny Irawan Saardi, sangat mendukung keberadaan PIG.
“Harapan saya, sebelum wisatawan mengunjungi geosite yang ada di Kawasan Geopark Maros Pangkep mereka dapat terlebih dahulu datang ke Pusat Informasi Geologi.
"Sehingga mereka akan menerima edukasi secara baik tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan geopark dan geosite yang ada,” jelasnya.
Denny menambahkan "Selain sebagai Sarana Edukasi Geologi dan Geopark yang efektif , PIG juga diharapkan kedepan menjadi sarana riset."
Selain itu juga sebagai informasi kebencanaan yang bermanfaat bagi masyarakat. "Tentu ini membutuhkan support dari akademisi dan kampus," harapnya.
Sejauh ini sinergi beberapa instansi terjalin terkait Geopark Maros Pangkep, seperti Pemerintah Provinsi Sulsel dengan 2 pemerintah Kabupaten.
Lalu dengan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam, Balai Pelestarian Cagar Budaya, komponen masyarakat, hingga penggiat Karst.
Lebih jauh, Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep sejak awal telah bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin, khususnya Departemen Teknik Geologi dan Departemen Arkeologi.
Sedangkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan adalah Leading Sektor yang ditunjuk untuk mengawal Geopark Maros Pangkep menuju proses pengajuan UNESCO.
Lebih jauh, Denny Irawan menambahkan, selain Geopark Maros Pangkep yang menuju proses pengusulan UNESCO, Sulsel juga punya dua kandidat baru geopark.
Saat ini Pemprov Sulsel mengusulkan lahirnya Geopark baru yang juga mempunyai potensi luarbiasa yaitu Geopark Matano di Luwu Timur dan Geopark Toraja.
Dibangun dengan APBN Rp 3,5 M
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pangkep Drs Ahmad Djamaan menyampaikan bahwa PIG yang dibangun pada tahun 2020 ini menggunakan anggaran APBN hampir sebesar Rp 3,5 milyar.
PIG ini ditujukan untuk tempat bagi wisatawan dan masyarakat umum untuk memperoleh informasi mengenai keberagaman geologi, dinamika bumi, sejarah kehidupan, potensi bencana serta potensi sumber daya geologi dan pemanfaatannya.
Keberadaannya di Indonesia, PIG Geopark Maros Pangkep menjadi yang kelima dibangun Badan Geologi Indonesia.
Sebelumnya telah membangun PIG Toba Sumatera Utara, PIG Daerah Istimewa Yogyakarta, PIG RInjani di Lombok Mataram, PIG Belitong di Bangka Belitung.
"Pusat Informasi Geologi Maros Pangkep ini akan memberikan informasi geologi Maros Pangkep yang lebih rinci," kata Ahmad Djamaan.
Tentunya berguna untuk masyarakat dan Pemerintah Daerah agar lebih tahu wilayahnya dan menjadi acuan dalam pengembangan ke depannya.
"Kami mengajak seluruh pihak, baik di provinsi, Kabupaten Maros dan Pangkep, seluruh komponen masyarakat untuk sama sama bersiap menyambut kedatangan asesor UNESCO," lanjutnya.
Dengan harapan besar, Geopark Maros Pangkep kemudian terpilih dan dinyatakan menjadi UNESCO Global Geopark atau Geopark Dunia. (*)