Penanganan Covid
Tak Pakai Masker, Sejumlah Pengendara di Majene Disuruh Push Up
etugas gabungan dan Satpol PP Pemerintah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat menggelar operasi yustisi penegakan protokol kesehatan
Penulis: Hasan Basri | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE - Petugas gabungan Kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat menggelar operasi yustisi penegakan protokol kesehatan, Rabu (7/4/2021).
Puluhan pengendara di Jl Jenderal Sudirman terjaring razia karena tidak memakai masker.
Pengendara yang ditemukan melanggar diberikan sanksi teguran dan disuruh push up.
"Ada sekitar 10 orang pengendara terjaring razia karena tidak memakai masker dalam oprasi yustisi hari ini," kata Kasat Sabhara Polres Majene, AKP Muh. Thamrin.
AKP Thamrin menjelaskan tujuan operasi yustisi tersebut dilakukan, tidak lain adalah untuk mengingatkan seluruh masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
Dengan menerapkan Protokol kesehatan bisa menekan penularan virus Corona yang sudah mengalami penurunan beberapa bulan belakangan ini.
Ia berharap operasi yustisi secara rutin ini dapat mendorong kesadaran warga dalam menerapkan protokol kesehatan, agar pandemi covid-19 segera berakhir.
Sekedar diketahui dengan penurunan angka kasus Covid 19 di Majene, kegiatan ujian akhir sekolah tingkat menengah atau SMP mulai digelar secara tatap muka.
Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Majene Iskandar menyampaikan ujian mulai dilaksana sejak Senin (5/4/2021) atas seizin gugus tugas Covid 19 setempat.
"Ujian sekolah dilaksanakan secara tatap muka atas seizin tim gugus covid 19," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majene, Iskandar
Iskandar berharap tidak ada penyebaran atau kasus baru virus corona selama sekolah tatap muka dibuka.
Karena selama proses ujian dipastikan tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah.
Teknis pelaksanaan ujian akhir sekolah, setiap ruangan hanya diisi 50 persen siswa dari jumlah daya tampung ruangan ujian.
Ditanya terkait vaksinasi guru, Iskandar mengaku sampai sekarang mereka belum ada satupun guru mendapatkan vaksin.
Pasalnya, jatah untuk guru belum ada dari Dinas Kesehatan.