Tribun Makassar
Legislator PKS Ingatkan Wali Kota Makassar Tidak Bisa Seenaknya Ganti Ketua RT/RW
Yeni mengaku belum menerima informasi ataupun penjelasan dari Pemerintah Kota Makassar soal wacana penggantian RT RW itu.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar Fraksi PKS, Yeni Rahman mengatakan kepala daerah tidak boleh seenaknya mengganti RT RW.
Yeni Rahman mengatakan, RT RW lahir dari pilihan rakyat, tidak boleh seenaknya diganti oleh Wali Kota Makassar.
Hal itu disampaikan menanggapi wacana perombakan RT RW oleh Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
"Perlu diketahui bersama RT-RW itukan dipilih masyarakat setempat. Tidak boleh dong Wali Kota seenaknya mengganti begitu saja," kata Yeni kepada wartawan, Rabu (7/4/2021).
Yeni mengatakan, kebijakan penggantian RT RW harus didasari alasan dan tolok ukur yang jelas.
Menurutnya, penggantian RT RW dengan alasan tidak mendukung program Makassar Recover tidak bisa dibenarkan.
Ia mengatakan, kebijakan kepala daerah harus dilakukan berdasarkan aturan pemerintahan yang berlalu.
"Jangan karena alasan Makassar Recover semuanya dibabat seperti itu. Tidak boleh itu, harus pake aturan. Saya heran tapi kita juga belum konfirmasi. Jadi tak serta merta kita langsung menjawab berita di media. Jika diasumsikan berita ini benar kita sayangkan," ujarnya.
Yeni mengaku belum menerima informasi ataupun penjelasan dari Pemerintah Kota Makassar soal wacana penggantian RT RW itu.
"Mudah-mudahan berita itu tidak benar ya. Karena kita juga belum langsung klarifikasi," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Danny Pomanto berencana merombak seluruh jajaran rukun tetangga dan rukun warga (RT/RW).
Danny beralasan, ada upaya dari jajaran RT/RW mencoba menggagalkan program Makassar Recover.
Padahal ia telah mengimbau, kepada seluruh jajaran pemerintah kota Makassar, agar bisa bersama-sama mensukseskan Makassar Recover.
"Artinya begini, suasana dibawa itu mestinya, politik sudah berakhir, satu setengah bulan sudah cukup untuk saya mengimbau, mari sukseskan makassar recover. Tidak adalagi 1234, tidak ada," ujarnya, Selasa (6/4/2021).
Namun, masih banyak lurah yang tidak ingin mensukseskan program tersebut, dengan tidak melakukan refocusing anggaran.