Tribun Bulukumba
Kasihan, Insentif Covid Nakes di Bulukumba Belum Dibayarkan Selama Setahun
Tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengeluh belum menerima insentif penanganan Covid-19.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengeluh belum menerima insentif penanganan Covid-19.
Salah satu nakes, Parman mengatakan, jumlah insentif para tenaga kesehatan yang harusnya diterima sebanyak 7,5 juta perbulannya.
Namun yang diterimanya kurang dari nominal tersebut.
Para nakes terakhir menerima insentif pada Maret 2020 lalu.
Olehnya itu, DPRD Bulukumba berencana untuk mengadukan hal itu ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Sebelumnya, DPRD Bulukumba juga telah mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulthan Dg Radja Bulukumba, Selasa (6/4/2021) kemarin.
Hal ini dilakukan untuk mempertemukan tenaga kesehatan yang selama ini telah berjuang melakukan penanganan dan perawatan pasien Covid-19.
Pertemuan itu dihadiri Tim Pansus Covid-19 DPRD Bulukumba, seperti Andi Soraya Widyasari, Abd Hakim dan Juandy Tandean.
Saat dikonfirmasi, Andi Soraya Widyasari yang merupakan Wakil Ketua Pansus DPRD Bulukumba, mengatakan, kehadiran Tim Pansus untuk sharing.
Bukan sebagai ajang untuk saling mencari kesalahan.
"Kita hadir selain untuk bersilaturahmi juga untuk sharing mengenai persoalan ini," kata ASW akronim nama Andi Soraya, Rabu (7/4/2021).
ASW juga berharap dalam pertemuan tersebut dapat menghasilkan solusi yang terbaik dan hak para nakes dapat tertunaikan.
"Demi hak teman-teman nakes, saya siap perjuangkan sampai ke Kementrian Kesehatan untuk mendampingi Dinkes Bulukumba", tegas ASW.
Sementara Politisi Partai Gerindra, Abd Hakim, mengaku sangat menyesalkan keterlambatan insentif nakes.
Padahal nakeslah yang menjadi garda terdepan yang telah berjuang merawat pasien Covid-19.