Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Arah Baru Peta Politik Sulsel

Bincang Ringan Bersama Ketua Demokrat Sulsel, Siapa Wagub Sulsel? Ashabul Kahfi atau Ridwan Wittiri!

Lalu, bagaiamana Surya Darma? Mungkin saja bersedia, tetapi, apakah PDIP yang memiliki determinasi paling kuat di antara partai pengusung, bersedia?

Editor: AS Kambie
zoom-inlihat foto Bincang Ringan Bersama Ketua Demokrat Sulsel, Siapa Wagub Sulsel? Ashabul Kahfi atau Ridwan Wittiri!
DOK
Yarifai Mappeaty, Alumni Universitas Hasanuddin

“Siapa figur calon pendamping ASS (Andi Sudirman Sulaiman),  kamu mau tanya itu, kan?” sergapnya.

Saya mengangguk.

“Kamu orang ke-101 yang bertanya soal itu,” sambung  Ni’matullah Erbe.

Tampaknya, sejak Andi Sudirman Sulaiman (ASS) usai ditunjuk oleh Mendagri sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel, pertanyaan itu selalu saja diajukan kepadanya.

Oleh karena ia merasa bukan domainnya, ditambah isunya cukup sensitif, maka, ia berupaya sedapat mungkin menghindar. 

Atau kadang hanya menjawabnya secara normatif.

Tetapi lama-lama, ia pun merasa terganggu dan serba salah. 

Pertanyaan itu baginya, dijawab salah, tidak dijawab juga salah.

Bagi saya, dapat memaklumi kalau  Ni’matullah Erbe enggan bicara soal itu.

Sebab Partai Demokrat Sulsel bukan partai pengusung NA-ASS, sehingga tidak punya kepentingan dengan siapa yang bakal menjadi pendamping ASS.

“Lagi pula,  membicarakan hal ini, selain masih dini, juga, kurang etis, mengingat proses hukum Nurdin Abdullah masih sedang berproses. Masih banyak kemungkinan yang bakal terjadi di luar perkiraan kita,” jelas  Ni’matullah Erbe.

 “Berarti Ketua tidak menganggap ini penting?” saya mencoba memancing.

“Ini bukan soal penting atau tidak penting, tetapi sesungguhnya sangat penting. Jika pada akhirnya pelaksana tugas Gubernur itu ditetapkan sebagai Gubernur, maka, demi kelancaran tugas-tugas pemerintahan, tentu kita akan bicara dalam kapasitas  sebagai unsur Pimpinan DPRD. Paling tidak, memberi pandangan kepada pihak-pihak yang  berkepentingan, agar kita dapat memperoleh figur yang tepat mendampingi,” tangkis  Ni’matullah Erbe. 

Kelihatannya pancinganku mulai mengena.

“Mengapa narasi figur yang tepat mendampingi itu dimunculkan di sini?” tanyaku mencoba mengelaborasi. Ni’matullah Erbet idak memberikan jawaban langsung.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved