Kesehatan
Benarkah Makan Banyak Micin Bikin Seseorang Jadi Bodoh? Begini Penjelasannya
Masyarakat saat ini sudah lama mengenal monosodium glutamat (MSG) atau vetsin atau micin.
TRIBUNTIMUR.COM - Masyarakat saat ini sudah lama mengenal monosodium glutamat (MSG) atau vetsin atau micin.
Kristal berwarna putih yang terbuat dari asam glutamat ini terbentuk dari ekstraksi asam glutamat dan merupakan campuran antara sodium serta glutamat.
MSG akan memberikan rasa umami atau “gurih yang enak” pada makanan.
MSG merupakan penguat rasa, menghasilkan rasa gurih yang terasa dalam dan sedikit seperti daging.
Glutamat adalah bahan penting dalam MSG. Glutamat merupakan salah satu jenis asam amino yang terdapat dalam banyak bahan makanan seperti tomat, keju parmesan, jamur, kecap, ikan-ikanan, dan rumput laut.
Namun, ada banyak sekali kontroversi terkait MSG ini. Salah satunya, MSG dipercaya berdampak buruk bagi kesehatan.
Ada juga rumor yang mengatakan bahwa mengonsumsi MSG bisa mengurangi kecerdasan. Benarkah itu?
Kontroversi MSG
Kontroversi soal MSG berawal pada 1968. Seperti dilansir US News, seseorang kala itu mengirimkan surat pada editor New England Journal of Medicine pada 1968.
Sang pengirim mengatakan bahwa dirinya mengalami beberapa gejala tak mengenakkan setelah makan masakan China.
Gejala fisik tersebut seperti tubuh yang melemah, debar jantung yang tak beraturan, dan mati rasa pada lengannya.
Ia menambahkan bahwa gejala tersebut bisa jadi disebabkan dari beberapa makanan yang ia konsumsi.
Termasuk sodium, alkohol dari anggur masak, atau MSG. Surat tersebut pun membangkitkan kehebohan publik.
Sejumlah masyarakat yang kemudian mengasosiasikan gejala-gejala ini sebagai kondisi baru yang disebut MSG symptom complex atau dikenal juga sebagai “Chinese restaurant syndrome”.
Salah satunya karena para koki di restoran China dianggap menggunakan MSG dalam jumlah banyak.