Anies Baswedan
Sosok Gembong Warsono Politisi PDIP Tak Berhenti Kritik Cara Anies Baswedan Atasi Banjir Jakarta
Sosok Gembong Warsono tak percaya cara Anies atasi banjir Jakarta seperti itu, Banjir Jakarta jadi PR besar Anies Baswedan
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Gembong Warsono tak henti-hentinya memberikan masukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Pemprov DKI Jakarta.
Terutama dalam penanganan banjir.
Terbaru, Ketua Fraksi PDIP DPRD Jakarta ini menyorot program kerja Anies Baswedan dkk menangani daerah rawan banjir di Kampung Melayu Jakarta Timur.
Baca juga: Kalung KKL Harga Rp 1,8 Juta, Unboxing Souvenir Pernikahan Atta dan Aurel Ternyata di Sini Pesan
Baca juga: Lowongan Kerja Lulusan SMA/SMK/MA: Pemerintah Cari 1,3 Juta Orang, Daftar CPNS dan PPPK 2021
Saat Banjir Jakarta beberapa waktu lalu, sosok Gembong Warsono termasuk yang bersuara lantang terutama menagih janji Anies Baswedan soal waktu maksiimal 6 jam banjir menggenangi Jakarta.
Menurut Gembong Warsono, penanganan banjir salah satu hal yang patut dikritisi dari kebijakan Anies Baswedan. Mengingat mengatasi banjir adalah janji kampanye Pilgub 2017 silam.

Sayang sekali, hingga saat ini janji itu tak kunjung terwujud.
Baru-baru ini Pemprov DKI Jakarta akan merenovasi 40 rumah yang rawan banjir di Kampung Melayu, Jakarta Timur menjadi rumah model panggung seperti rumah tradisional suku Bugis-Makassar.
"Kalau cuma membangun panggung itu, penyelesaian sementara iya. Tapi nggak permanen penyelesaian itu. Contoh, misalkan daerahnya banjir, memang warga tidak kebanjiran, tapi toh warga nggak bisa ke mana-mana. Mereka membeli cabe nggak bisa juga kan. Apakah konsepnya akan seperti itu, kita tanya Pak Anies dan jajarannya, apakah konsep penanganan banjir seperti itu?, sayang sekali ya," Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono kepada wartawan, Minggu (4/4/2021).
"Tetapi dalam konsep penataan kota itu tidak akan menyelesaikan masalah. Padahal yang harus kita kejar adalah bagaimana permukiman di daerah aliran sungai itu harus kita entaskan," sambungnya.
Menurutnya solusi rumah panggung tidak akan pernah menyelesaikan masalah secara permanen.
PDIP akan konsisten mengawasi pemprov untuk membuat program mengatasi banjir secara berkelanjutan.
Baca juga: Kalung KKL Harga Rp 1,8 Juta, Unboxing Souvenir Pernikahan Atta dan Aurel Ternyata di Sini Pesan
Baca juga: Lowongan Kerja Lulusan SMA/SMK/MA: Pemerintah Cari 1,3 Juta Orang, Daftar CPNS dan PPPK 2021
"Konsep kita kan pingin menuntaskan persoalan banjir di Jakarta kan. Kalau kita ingin menuntaskan persoalan banjir di Jakarta maka langkahnya adalah bagaimana membuat program yang pada akhirnya itu membuat kesejahteraan bagi warganya," kata dia.
Salah satu cara penuntasan banjir itu, kata Gembong adalah memindahkan warga yang bermukim di pinggir kali.
Setelah itu, memastikan bahwa warga yang dipindahkan memperoleh penghidupan yang layak.
"Misalkan, mereka dipindahkan ke daerah yang memang aman. Kedua bagaimana membuat kehidupan mereka jadi lebih baik. Jadi nggak bisa hanya sepotong-sepotong. Jadi penanganan banjir ini nggak bisa dikerjakan soal penuntasan banjirnya tok, tapi bagaimana kehidupan masyarakat harus dipikirkan. Karena pengentasan banjir ini bukan kayak kita memindahkan barang. Kita memindahkan orang juga memindahkan kehidupannya juga. Itu yang harus dipikirkan oleh Pemprov," lanjut Gembong.