Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mabes Polri Diserang

Fakta Terbaru ZA Wanita yang Ditembak Mati di Mabes Polri, Lihat Unggahan 21 Jam Sebelum Menyerang

Kapolri menambahkan, ZA adalah mantan mahasiswi salah satu kampus. Dia sudah drop out di semester 5.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Waode Nurmin
KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO - Kompas TV
ZA Wanita Penyerang Mabes Polri, Simpatisan ISIS, Kena DO dari Kampus, Jarang Keluar Kamar & Gemar Menjahit 

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Aksi teror yang menyasar Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia atau Mabes Polri di Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021) mengejutkan publik.

Terlebih, aksi teror tersebut dilakukan seorang wanita muda berusia 25 tahun berinisial ZA.

ZA tercatat sebagai warga RT 003/RW 010, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Perempuan muda itu berhasil masuk ke kompleks Mabes Polri yang dijaga sangat ketat, lalu menyerang para polisi dengan senjata api.

Setelah enam kali menembak ke berbagai arah di dekat pos penjagaan depan Mabes Polri, ZA wanita penyerang Mabes Polri itu akhirnya tewas ditembak polisi.

Tak butuh lama bagi polisi mengetahui siapa pelaku.

Setelah mengecek identitas yang ditemukan dan mencocokkan dengan data sidik jari, polisi memastikan pelaku adalah ZA.

Siapa ZA?

Dikutip dari Kompas.com Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan, setelah memastikan identitas, pihaknya langsung melakukan penelusuran profil pelaku.

Hasil penyelidikan sementara, ZA dikategorikan sebagai lone wolf atau pelaku yang bergerak sendiri.

ZA diketahui berideologi kelompok radikal ISIS.

Hal itu diketahui berdasarkan unggahan dia di Instagram yang baru dibuatnya.

Bendara ISIS dan tulisan soal jihad diunggah ZA sekitar 21 jam sebelum penyerangan.

Fakta yang ditemukan lainnya, ZA meninggalkan surat wasiat untuk keluarganya. Dia juga sudah berpamitan meninggalkan grup WhatsApp yang berisi anggota keluarganya.

Kapolri menambahkan, ZA adalah mantan mahasiswi salah satu kampus. Dia sudah drop out di semester 5.

Sementara itu, Lurah Kelapa Dua Wetan, Sandy Adamsyah menjelaskan, ZA adalah anak bungsu dari enam saudara.

ZA tinggal bersama ayah ibunya, serta kakak-kakaknya di rumah Gang Taqwa, bilangan Ciracas, Jakarta Timur.

Sebagian kakaknya tinggal di rumah sendiri di luar kota.

"Menurut kakaknya, ZA tertutup, bahkan dengan keluarganya tertutup," ucap Sandy di rumah keluarga ZA, Rabu malam.

Sandy menambahkan, informasi dari Ketua RW, keseharian ZA banyak di rumah dengan aktivitas menjahit.

"Di dalam kamar saja. Tidak berinteraksi dengan warga sekitar," ujar dia.

Gemar Menjahit

Dikutip dari TribunJatim.com Sandy Adamsyah mengatakan, menurut pengakuan kakak ZA, almarhumah merupakan orang yang tertutup, bahkan kepada keluarganya sekalipun.

"Intinya secara garis besar almarhumah ini agak tertutup," tutur Sandy kepada awak media di depan kediaman ZA, Rabu (31/3/2021).

Lebih lanjut kata Sandy, keseharian ZA di lingkungan rumah banyak dihabiskan di dalam kamar.

Kata dia, Ketua RW di tempat tinggal ZA menyebut bahwa almarhumah gemar menjahit sehingga jarang melakukan kegiatan di luar rumah.

"Berdasarkan informasi dari Ketua RW, bahwa almarhumah ZA ini dia di rumah hanya menjahit di dalam kamar, tidak berinteraksi dengan warga sekitar," tuturnya menjelaskan.

Berdasarkan informasi dari tetangga, ZA adalah pemudi kelahiran 1995 dengan pendidikan terakhir SMA dan belum menikah.

Warga sekitar tidak mengetahui apa kegiatan ZA setelah ia lulus sekolah.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved