Bom di Gereja Makassar
Kecam Aksi Teror Bom, Mantan Napi Bom McD Makassar: Makassar Harusnya Damai dan Tentram
Mantan Napi Teroris, Mukhtar Daeng Lau mengungkap cara jaringan teror merekrut anggota baru.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Napi Teroris, Mukhtar Daeng Lau mengungkap cara jaringan teror merekrut anggota baru.
Mayoritas sasarannya, adalah mereka yang tidak memiliki pemahaman agama yang kuat.
Muchtar juga mengecam aksi teror yang baru saja terjadi di Gereja Katedral Makassar.
Diketahui dua pelaku merupakan jaringan Jamaah Ansharud Daullah (JAD).
"Saya mengecam, seharusnya tidak terjadi hal demikian. Makassar harusnya damai dan tentram, karena kota ini bagaikan miniatur yang ada banyak agama, etnis dan budaya di sini," ujarnya saat dihubungi via Whatsapp, Rabu (31/3/2021)
Dia mengatakan, kelompok teroris mengincar orang yang dalam keadaan emosional.
Seperti mempunyai banyak masalah dalam kehidupan.
"Kebetulan yang didapati orang yang tidak punya pengetahuan dan pemahaman yang mendalam terhadap agamanya," katanya
"Sedikit gangguan ekonomi, sosial. Maka ini rentan direkrut sangat cepat itu salah satu diantaranya," lanjutnya.
Selain itu, orang yang memiliki karakter ingin memberontak dan rasa tidak puas terhadap pemerintah.
"Radikalisme tidak berdiri sendiri, sebelum menjadi teroris dia memang harus radikal dan ini tentu ini mudah tersusupi paham yang diinginkan para mentor mereka," terangnya.
Setelah menemukan orang yang tepat, tahapan selanjutnya dimulai.
Dengan memberikan doktrin radikal atau seperti yang menjadi keinginan mentor.
Menurut Mukhtar, doktrin mudah diberikan jika orang yang bersangkutan memiliki kedekatan.
Terlebih memiliki jasa atau hutang balas budi.