Bom di Gereja Makassar
Cara Kerja Bom Panci, Bom yang Digunakan Pelaku Bunuh Diri di Depan Katedral Makassar
Cara kerja bom panci, bom yang digunakan pelaku bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar
4. Ledakan besar terjadi dengan dampak sekitar 1-11 meter. Partikel-partikel lain di dalam panci berterbangan dengan kecepatan mencapai 1 kilometer per detik.
Bom panci cukup mematikan. Daya ledak yang cukup besar dan partikel-partikel lain di dalamnya bisa mencapai jarak jauh dan melukai banyak orang.
Bom Berbahaya
Peneliti dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, pernah meneliti senyawa ledak TATP (triacetone triperoxide) atau kerap pula disebut tri-cyclo acetone peroxide (TCAP).
Ini bahan baku utama pembuatan bom yang pernah digunakan oleh pelaku bom bunuh diri di kantor Kelurahan Arjuna, Cicendo, Jawa Barat, 2016 lalu.
Para peneliti ini menilai TATP adalah bahan peledak primer, yang artinya tidak butuh bahan campuran peledak lain.
Untuk meledak, bahan ini cukup dipicu gesekan, nyala api, atau aliran listrik.
TATP menjadi salah satu golongan bahan peledak berjenis keton peroksida.
Senyawa ini memiliki keaktifan oksigen tinggi dan paling murah di antara semua bahan peledak. Kelebihan lain, TATP tidak mudah terdeteksi oleh radar.
Jaringan Internasional
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan perkembangan terbaru kasus Bom di Gereja Makassar.
Salah satu terduga pelaku yang meninggal di TKP terindetifikasi pernah beraksi di Dholo, Filiphina tahun 2018.
Jaringannya terkait dengan 20 tersangka teroris yang diangkut dari Makassar ke Jakarta beberapa waktu lalu.
Kapolri dan Panglima TNI terbang ke Makassar malam-malam untuk meninjau langsung TKP di Gereja Katedral Makassar.
Hal itu disampaikan langsung Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, saat meninjau lokasi ledakan, Minggu (28/3/2021) malam.