Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Program RISE di Makassar

Asian Development Bank: Lokasi Percontohan Program RISE di Batua Makassar Perlu Dipublikasikan

Menurut Bambang Susantono, inovasi RISE seperti yang terlihat di lokasi percontohan Batua, Makassar, penting dipublikasikan.

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: AS Kambie
dok.tribun
RISE Build Team Leader DR Eng Ihsan Latief menjelaskan proyek percontohan RISE di Batua, Makassar, dalam dalam virtual meeting, Kamis (25/3/21). Virtual meeting diikuti, antara lain, RISE Program Director/Senior Vice-Provost and Vice-Provost (Research) Monash University Profesor Rebekah Brown, Konjen Australia Makassar Bronwyn Robbins, Deputy Head of Mission Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste Rob Fenn, Wakil Presiden ADB untuk Pengelolaan Pengetahuan Pembangunan Berkelanjutan Bambang Susantono, dan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Dhani Kusuma. 

Menurut Danny Pomanto, buku tersebut menjadi rujukan percontohan program RISE yang berhasil di dunia salah satunya di Kota Makassar.

“Saya tadi berkesempatan memberi sambutan pembuka di hadapan para stakeholder di seluruh dunia. Buku ini melibatkan 150 professor di dunia. Dan menjadi contoh keberhasilan program RISE ini,” kata Danny Pomanto.

Danny Pomanto berharap program lanjutan dengan ADB yang akan dilaksanakan pada bulan Mei 2021 mendatang dapat berjalan dengan lancar.

“Agar masyarakat bisa merasakan dampaknya secara langsung. Dan kawasan kumuh di Kota Makassar bisa berkurang secara bertahap,” ujar Danny Pomanto.

Produk Pengetahuan

RISE merupakan program penelitian tindakan yang bekerja di persimpangan bidang kesehatan, lingkungan, air dan sanitasi di permukiman kumuh perkotaan.

Program RISE dipimpin oleh Monash University bersama Universitas Hasanuddin (Unhas) dan 28 lembaga internasional lainnya.

RISE bertujuan untuk memberikan bukti baru bahwa pendekatan lokal yang peka terhadap air  dalam revitalisasi permukiman kumuh dapat menghasilkan perbaikan kesehatan dan lingkungan yang berkelanjutan dan hemat biaya.

RISE bekerja sama dengan masyarakat, pemerintah, dan pemimpin lokal di 12 permukiman di Makassar, Indonesia, dan 12 permukiman di Suva, Fiji.

RISE menggunakan pendekatan kota sensitif air (WSC), termasuk solusi berbasis alam, untuk memberikan layanan perkotaan, meningkatkan fungsi kota dan kelayakan huni, memperkuat pelayanan ekosistem, dan mengubah kesehatan dan kesejahteraan perkotaan.

Seri produk pengetahuan yang diluncurkan secara virtual tersebut tersebut membahas bagaimana pendekatan multi-sektoral yang benar-benar berfungsi untuk menerapkan teknologi berbasis alam di permukiman kumuh perkotaan - pada saat solusi air dan sanitasi yang baru dan kreatif sangat dibutuhkan bagi mereka yang paling rentan di dunia COVID-19.

Water sensitive informal settlement upgrading: overall principles and approach, merupakan buku bagian pertama dalam tiga bagian seri RISE berfungsi sebagai titik masuk untuk memahami dasar pemikiran dan konsep pendekatan peka air perkotaan.

Co design of water sensitive settlement upgrading. Seri kedua publikasi ini memberikan panduan untuk mendorong partisipasi yang berarti dari warga permukiman, serta pemerintah, industri, dan penyedia layanan untuk proyek-proyek perbaikan.

Water sensitive upgrading: description of approach and technologies. Bagian terakhir dari seri publikasi ini memberikan pengetahuan dasar tentang persyaratan teknis untuk menerapkan teknologi berbasis alam di permukiman kumuh perkotaan dengan penekanan pada Indonesia.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved