Siapa Lafran Pane? Aktivis Mahasiswa yang Hidup Sederhana, Sosok di Balik Berdirinya HMI
Siapa Lafran Pane? Aktivis Mahasiswa dari Tapanuli yang Hidup Sederhana, Sosok di Balik Berdirinya HMI
Tak banyak yang tahu jika ia adalah adik dari Sanusi dan Arminjn pane yang dikenal sebagai sastrawan Indonesia di era Pujangga Baru.
Ayahnya, Sutan Pengurabaan Pane adalah jurnalis, sastrawan, dan pendiri Muhamadiyah di Sipirok.
Dikutip dari laman HMI, Lafran Pane disebutkan tumbuh dalam lingkungan nasionalis-muslim yang terpelajar.
Ia pernah menganyam pendidikan di Pesantren Ibtidaiyah, Wusta dan sekolah Muhammadiyah.
Ia juga pernah pada hidup berpetualang di sepanjang jalanan kota Medan dan bertahan hidup dengan menjual karcis bioskop hingga es lilin.
Lafran mendirikan HMI bersama 14 orang mahasiswa STI lainnya tanpa campur tangan pihak luar.
Ia menggelar rapat tanpa undangan saat jam kuliah Tafsir di salah satu ruangan kuliah STI di Jalan Setyodiningratan 30 (sekarang Jalan Senopati) Yogyakarta.
Lafran Pane masuk dalam ruangan dan langsung memimpin rapat.
“Hari ini adalah pembentukan organisasi Mahasiswa Islam, karena persiapan yang diperlukan sudah beres."
"Yang mau menerima HMI sajalah yang diajak untuk mendirikan HMI, dan yang menentang biarlah terus menentang, toh tanpa mereka organisasi ini bisa berdiri dan berjalan," kata Lafran saat itu.
Di awal pembentukan, HMI memiliki dua tujuan yakni mempertahankan dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia.
Serta menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam.
Ditetapkan sebagai pahlawan nasional
Lafran Pane ditetapkan sebagai pahlawan nasional di Istana Merdeka, Kamis (9/11/2021).
Sepanjang hidupnya, Lafran Pande mengabdikan diri dengan mengajar sebagai dosen di beberapa kampus di Yogyakarta.