Pembunuhan di Takalar
Korban Pembunuhan di Polut Takalar Alami Luka Tusuk
Londong Dg Sewang (62), warga Lingkungan Palleko II, Kelurahan Palleko, Kecamatan Polut, Kabupaten Takalar, diduga menjadi korban pembunuhan
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Londong Dg Sewang (62), warga Lingkungan Palleko II, Kelurahan Palleko, Kecamatan Polut, Kabupaten Takalar, menjadi korban pembunuhan, Sabtu (20/3/2021).
Ia ditemukan tewas bersimpah darah saat bekerja merenovasi rumah di Lingkungan Bontobaddo, Kelurahan Malewang, Kecamatan Polongbangkeng Utara (Polut).
Pelaku bernama Ahmad Lette Dg Nassa (51), warga Dusun Embo, Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.
Kapolsek Polut, AKP Hermansyah mengatakan, usai melakukan olah TKP, korban langsung dibawah ke RS RSUD Padjonga Dg. Ngalle.
Ia dibawa ke RS untuk dilakukan visum.
"Saat ini jenazah sudah di rumah duka, insya allah rencana besok dimakamkan," ujarnya saat dihubungi via telepon.
Dia mengungkapkan, dari hasil olah TKP, korban mengalami luka tusuk disekujur tubuhnya.
"Kita belum tahu berapa luka tusukan pada korban," katanya.
Namun kata dia, tubuh korban terdapat luka tusukan pada belakang leher korban dan dibagian dada korban serta perut korban.
"Ada luka tusukan pada bagian belakang leher kayak digorok, di dada ada tiga lubang mengakibatkan usus korban keluar. Nanti hasil visum akan diketahui berapa luka tusuk," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Polres Takalar berhasil menangkap pelaku pembunuhan di Lingkungan Bontobaddo, Kelurahan Malewang, Kecamatan Polongbangkeng Utara (Polut) Kabupaten Takalar, Sabtu (20/3/2021).
Korban bernama Londong Dg Sewang (62) warga Lingkungan Palleko II, Kelurahan Palleko Kecamatan Polut.
Pelakunya ialah, Ahmad Lette Dg Nassa (51) warga Dusun Embo, Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.
Motif dari pembunuhan tersebut diduga sengketa harta gono gini atau warisan.
Rumah itu milik orang tuanya (pelaku), tapi yang bangun itu rumah saudara bungsu dari pelaku yang tinggal di Australia," ujarnya.