Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jokowi ke Sulsel

Bandara Buntu Kunik Tana Toraja Diresmikan Jokowi: Proyek Membelah Bukit yang Terwujud, Budget?

Update Anggaran Bandara Buntu Kunik Toraja yang diresmikan Presiden Jokowi hari ini, sejarah Bandara Buntu Kunik Tana Toraja sejak 2015

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Mansur AM
Ist
Peresmian Bandara Buntu Kunik Tana Toraja 

Menhub menargetkan akan ada sekitar 500.000 penumpang dalam setahun di Bandara Buntu Kunik, dengan rata-rata per bulannya mencapai 30-40 ribu penumpang.

Pembangunan bandara ini diharapkan dapat semakin memudahkan akses menuju destinasi wisata Tana Toraja yang dapat memajukan sektor pariwisata di daerah tersebut.

Jika pembangunan Bandara ini selesai, para turis yang ingin ke Toraja hanya membutuhkan waktu 45 menit, yang sebelumnya 9 jam perjalanan darat dari Kota Makasar atau 3 jam dari Palopo.

Bupati Toraja tengah melakukan proses perubahan nama Bandara yang tengah dilakukan proses persetujuan dari masyarakat dan juga kepala daerah juga DPRD.

Sebagai informasi Bandara Buntu Kunik terletak di Kabupaten Mangkedek, Tana Toraja merupakan salah satu Bandara yang masuk dalam RPJMN Tahun 2019-2024.

Bandara ini terletak di Toraja, Sulawesi Selatan. Proyek bandara tersebut dilakukan secara multi years dibangun diatas tanah seluas 141 ha.

Bandara ini memiliki luas bangunan terminal 1000 m² dengan kapasitas 150 orang. Taxi way 124,5 m x 15 m dan panjang apron 94,5 m x 67 m.

Pada tahun 2021, pembangunan Bandara masih akan dilanjutkan untuk memotong bukit obstacle di sisi runway, menata kawasan terminal bandara termasuk melebair, menyelesaikan akses jalan, parkir, dan talud air, dan pengadaan alat penunjang seperti sirene, AFL, dan sebagainya. 

Di Era Syahrul YL

Pembangunan Bandara Buntu Kuni (BBK) di Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) mangkrak sejak 2015.

Carut marut persoalan proyek ratusan miliar ini membuat Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, harus menjelaskan kepada masyarakat Toraja tentang duduk persoalannya.

"Yang buat pembangunan bandara baru ini (terhambat) karena ulah orang Toraja sendiri, tidak ada satu kata," tegas Syahrul saat sambutan acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 Toraja Utara di Rantepao, Toraja Utara, Rabu (30/08/2017) lalu.

Sekadar informasi, Kementerian Perhubungan telah menggelontorkan anggaran senilai Rp 250 miliar untuk membangun bandara pengganti Bandara Pongtiku Tana Toraja.

Persoalan dari pembebasan lahan, Pra Feasibility Study tahun 2010, Surat Irjen Kemenhub tahun 2016, hingga perseteruan antartokoh masyarakat Toraja muncul akibat ketidakjelasan dari bandara yang direncanakan berstandar Internasional ini.

"Saya sudah melaporkan ke presiden dan wakil presiden, agar pembangunan bandara yang menjadi kebanggaan Toraja ini dapat dilanjutkan dan diselesaikan," ungkap Syahrul.

Ia juga kembali menegaskan bahwa tahun ini pembangunan bandara akan dilanjutkan dengan adanya suntikan dana senilai Rp 400 miliar dari Kemenhub.

Berita lain tentang Jokowi dan Toraja

Sebagian Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Soal Bandara Buntu Kuni, Ini Kata Syahrul, 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved