Soal Bandara Buntu Kuni, Ini Kata Syahrul
Pembangunan Bandara Buntu Kuni (BBK) di Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) mangkrak sejak 2015.
Penulis: Yultin Rante | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunToraja.com, Yultin Rante
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Pembangunan Bandara Buntu Kuni (BBK) di Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) mangkrak sejak 2015.
Carut marut persoalan proyek ratusan miliar ini membuat Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, harus menjelaskan kepada masyarakat Toraja tentang duduk persoalannya.
"Yang buat pembangunan bandara baru ini (terhambat) karena ulah orang Toraja sendiri, tidak ada satu kata," tegas Syahrul saat sambutan acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 Toraja Utara di Rantepao, Toraja Utara, Rabu (30/08/2017) lalu.
Sekadar informasi, Kementerian Perhubungan telah menggelontorkan anggaran senilai Rp 250 miliar untuk membangun bandara pengganti Bandara Pongtiku Tana Toraja.
Persoalan dari pembebasan lahan, Pra Feasibility Study tahun 2010, Surat Irjen Kemenhub tahun 2016, hingga perseteruan antartokoh masyarakat Toraja muncul akibat ketidakjelasan dari bandara yang direncanakan berstandar Internasional ini.
"Saya sudah melaporkan ke presiden dan wakil presiden, agar pembangunan bandara yang menjadi kebanggaan Toraja ini dapat dilanjutkan dan diselesaikan," ungkap Syahrul.
Ia juga kembali menegaskan bahwa tahun ini pembangunan bandara akan dilanjutkan dengan adanya suntikan dana senilai Rp 400 miliar dari Kemenhub.(*)