Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PLN

Produksi Listrik PLTA Bakaru Tetap Optimal di Musim Penghujan

PLN mempunyai PLTA Bakaru sebagai salah satu pembangkit listrik tenaga air terbesar. PLTW milik PLN di ini memiliki daya mampu sebesar 2 x 63 MW

Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Suryana Anas
Dok PLN
Suasana PLTA Bakaru sebagai salah satu pembangkit listrik tenaga air terbesar milik PLN di Sulawesi. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sampai saat ini, air masih menjadi energi yang cukup potensial dalam membangkitkan energi  listrik.

Selain ramah lingkungan, Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit tenaga listrik yang cukup ekonomis.  

Di Sulawesi, PLN mempunyai PLTA Bakaru sebagai salah satu pembangkit listrik tenaga air terbesar.

PLTW milik PLN di ini memiliki daya mampu sebesar 2 x 63 MW. 

Sepanjang tahun 2020 PLTA Bakaru mampu menyumbang energi listrik sebesar 896.787 MWH 

Semangat Direksi PT PLN Persero di awal 2021 untuk pengembangan EBT  (Energi Baru Terbarukan) mendasari peningkatan peran EBT dalam ketersediaan Listrik di Pulau Sulawesi. 

Demikian disampaikan Manajer UPDK Bakaru, Fatahuddin Yogi Amibowo.

Ia menegaskan, tingginya curah hujan tidak akan menghambat pasokan Listrik PLTA Bakaru ke sistem kelistrikan Sulawesi.

"Justru sebaliknya malah dapat memberi manfaat bagi optimalnya produksi listrik," katanya pada Tribun Timur, Rabu (17/3/2021).

Ia menjelaskan, mengacu data Hidrologi 5 tahun terakhir, PLTA Bakaru tetap menyumbang energi listrik sebagai upaya menjadikan EBT sebagai prioritas dalam mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Dari data prediksi debit inflow tahun 2021 terlihat, debit air lebih dari cukup untuk proses pembangkitan listrik. 

"Curah hujan yang cukup tinggi pada beberapa hari terakhir membuat debit sungai Mamasa yang menjadi sumber aliran air utama PLTA Bakaru naik cukup tinggi," ujarnya.

Tercatat dari data hidrologi awal Maret 2021, debit rata-rata tertinggi mencapai 151,34 m³per detik.

"PLTA Bakaru bisa memproduksi listrik di beban penuh 2 x 63 MW sesuai daya mampunya secara kontinyu, tuturnya. 

Sekedar informasi, sampai akhir 2020 kemarin, EBT berhasil mencatatkan prosentase penyediaan energi listrik sebesar 29,8 persen. 

Jumlah tersebut  lebih besar dari RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) Pemerintah melalui Kementerian ESDM tentang pemanfaatan EBT pada tahun 2025 dengan total 23 persen dari total bauran energi Nasional. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved