Nurdin Abdullah Ditangkap
Jokowi ke KPK Sebelum Penangkapan Nurdin Abdullah: Jika Masih Kurang Ajar, Gigit Sekeras-kerasnya
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar, mengungkapkan, penangkapan terhadap Nurdin Abdullah tidak terkait dengan politik
TRIBUNTIMUR.COM - Kasus dugaan suap yang menerpa Gubernur Sulawesi Selatan non aktif, Prof Nurdin Abdullah terus bergulir.
Dalam perkembangan terakhir, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar, mengungkapkan, penangkapan terhadap Nurdin Abdullah tidak terkait dengan politik.
"Yang pasti kita tidak punya titipan politik. Saya juga tidak mengenal pak gubernur (Nurdin Abdullah)," kata Wakil ketua KPK, Lili Pintauli Siregar saat berada di Makassar, Selasa (16/3/2021).
Lili mengatakan, pihaknya selalu mengedepankan pencegahan sebelum melakukan penindakan.
Hal itu selaras dengan perintah dari Presiden Joko Widodo untuk menindak dengan setegas-tegasnya kepada orang-orang yang masih tetap melakukan tindak korupsi meski telah diberi peringatan dan pencegahan.
"Dan ternyata Pak Presiden (Joko Widodo) juga bilang, 'ayo perbaiki-ayo perbaiki, ingatkan berikan pelatihan pemahaman. Kalau masih kurang ajar gigit sekeras-kerasnya," ucapnya menirukan pesan Jokowi.
Diketahui, sebelum melakukan OTT atau penindakan terhadap Nurdin Abdullah bersama beberapa rekannya, KPK telah melakukan sejumlah upaya pencegahan dan pendidikan.
Pencegahannya, melalui intervensi pada perencanaan dan penganggaran APBD, pengadaan barang dan jasa, optimalisasi pajak daerah, perizinan, manajemen aset daerah, aparat intern pengawas pemerintahan dan tata kelola dana desa.
Menurut Lili upaya pencegahan itu berlaku di seluruh pemerintahan Indonesia.
Upaya mengedepankan pencegahan dan pendidikan sebelum penindakan itu, kata dia juga diadopsi dari KPK yang ada di luar negeri.
"Jadi kita mulai mengikuti StranasPK yang ada dan teman-teman KPK juga melihat dan membandingkan KPK-KPK yang ada di luar negeri, ternyata mulai melakukan perubahan," kata Lili.
Perubahan yang dimaksud Lili, yaitu mengedepankan pencegahan dengan pendidikan dengan pencegahan programer sistem baru tindak.
Ia pun menjelaskan proses penyelidikan panjang hingga menjaring Nurdin Abdullah dan dua lainnya Edy Rahmat dan Agung Sucipto dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT).
Menurut Lili penangkapan atau OTT terhadap Nurdin Abdullah sudah sesuai prosedur yang ada.
"Sistem yang dibangun mulai melakukan penyelidikan sangat ketat," ujarnya.