Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ternyata Ini Tujuan Aliran Hakekok Bikin Ritual Pria dan Wanita Mandi Bersama-sama Tanpa Busana

Ternyata ini tujuan aliran Hakekok bikin ritual pria dan wanita mandi bersama-sama tanpa busana.

Editor: Edi Sumardi
HANDOVER
Anggota aliran Hakekok saat melakukan ritual. Ternyata ini tujuan aliran Hakekok bikin ritual pria dan wanita mandi bersama-sama tanpa busana. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ternyata ini tujuan aliran Hakekok bikin ritual pria dan wanita mandi bersama-sama tanpa busana.

Aliran sesat muncul lagi di Indonesia.

Pada 2015 lalu, ada aliran balaksuto yang tak wajibkan anggotanya shalat 5 waktu.

Kini, muncul lagi aliran lain, yakni aliran Hakekok.

Terbongkarnya aliran Hakekok bermula dari sebanyak 16 orang diamankan anggota Polres Pandeglang atas dugaan melakukan ritual sesat. 

Belasan warga yang terdiri dari delapan pria, lima wanita, dan tiga anak-anak itu mandi telanjang bersama-sama di penampungan air PT GAL yang berada di tengah perkebunan kelapa sawit di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten, Kamis (11/3/2021).

Wakapolres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana mengatakan, dari pemeriksaan sementara, warga yang diamankan menyebut ritual tersebut baru sekali dilakukan.

Tangkapan layar aliran Hakekok diduga sesat di Pandeglang, Banten
Tangkapan layar aliran Hakekok diduga sesat di Pandeglang, Banten (HANDOVER)

Kepada polisi, belasan warga itu mengatakan ritual tersebut merupakan ajaran yang disebut Hakekok.

Tujuannya untuk membersihkan diri dari segala dosa dan menjadi lebih baik.

Aliran Hakekok dibawa oleh warga berinisial A yang mengaku murid seorang pemimpin ajaran tersebut yang berasal dari Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Saat ini 16 orang tersebut masih diperiksa dan polisi belum bisa menyimpulkan apakah ajaran Hakekok tersebut benar aliran sesat atau bukan.  

"Besok (Jumat) baru akan dilakukan rapat dengan Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem)," ujar Riky saat dihubungi, Kamis.

"Ada MUI juga untuk menentukan ini aliran sesat atau bukan," kata dia menambahkan.

Riky meminta masyarakat Pandeglang khususnya di Kecamatan Cigeulis untuk tidak khawatir dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

Hal ini karena polisi sudah menangani peristiwa itu.

Bupati prihatin karena muncul di kota santri

Bupati Pandeglang, Irna Narulita angkat bicara.

Dirinya mengaku prihatin lantaran aliran itu muncul di wilayah yang disebut kota santri.

"Prihatin kita semua, hal-hal tidak kita duga, harus kita rembukan sama-sama," kata Irna di Pendopo Bupati Pandeglang, Jumat (12/3/2021).

Irna mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Majlis Ulama Indonesia (MUI) untuk melakukan pembinaan kepada 16 warga yang terlibat dalam ritual aliran Hakekok tersebut.

Sementara Ketua MUI Pandeglang, Hamdi Ma'ani menyebut ajaran tersebut menyimpang dan sudah pernah dilakukan pembinaan oleh tokoh masyarakat dan MUI Cigeulis.

Dulu sudah dibina MUI, kini muncul lagi

Hamdi mengatakan, kelompok pengikut Hakekok sudah terdeteksi beberapa tahun lalu di Desa Karangbolong, Cigeulis.

"Sudah pernah dibina, sudah kondusif, muncul lagi sekarang di luar sepengetahuan kami," kata Hamdi.

Hamdi mengatakan, pihaknya sudah menemui pimpinan Hakekok yang bernama Arya di Polres Pandeglang.

Kata dia, saat ditemui, Arya mengakui telah melakukan kesalahan.

"Sudah ketemu, minta dibina dan ingin tobat," kata Hamdi.

Sebelumnya, polisi membubarkan kegiatan mandi telanjang bersama yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang.

Kegiatan tersebut diduga ritual aliran sesat.

Terdapat 16 orang yang mengikuti ritual tersebut, seluruhnya saat ini sudah diamankan dan tengah dilakukan pemeriksaan di Polres Pandeglang.

Anak-anak terlibat ritual mandi bareng telanjang ajaran Hakekok Wakapolres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (11/3/2021) pukul 10.00 WIB.

Ke-16 orang tersebut dipergoki tengah menjalankan ritual di mandi bersama di penampungan air PT GAL yang berada di tengah perkebunan kelapa sawit di Desa Karangbolong.

"Ada 16 orang yang diamankan, terdiri dari 5 perempuan dewasa, 8 laki-laki dan 3 anak-anak," kata Riky dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis.(*)

Sumber: Gridmotor.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved