KLB Demokrat
Terungkap ke Mana Ketum Partai Demokrat Moeldoko hingga Absen saat KLB Demokrat, AHY: Bukan Kesatria
Terungkap ke mana Ketum Partai Demokrat Moeldoko sehingga absen saat KLB Demokrat, AHY: Bukan kesatria.
TRIBUN-TIMUR.COM - Terungkap ke mana Ketum Partai Demokrat Moeldoko sehingga absen saat KLB Demokrat, AHY: Bukan kesatria.
Akhirnya kini terjadi dualisme kepemimpinan di Partai Demokrat, partai pemenang Pemilu 2009.
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa ( KLB ).
Kepala Kantor Staf Presiden ( KSP ) itu pun mengucapkan terima kasih setelah terpilih memimpin partai kubu kontra-Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ), Jumat (5/3/2021).
Saat memberikan sambutan melalui telepon itu, Moeldoko juga menanyakan komitmen para kader dalam membesarkan Partai Demokrat.
"Saya berterima kasih, tapi sebelumnya ada beberapa pertanyaan saya kepada peserta forum, apakah pemilihan di kongres sudah dilakukan sesuai AD/ART partai?" kata Moeldoko, dikutip dari siaran Kompas TV, Jumat (5/3/2021).
Kemudian, ia juga menanyakan kesiapan kader untuk bergotong royong demi kepentingan nasional.
"Apa kalian siap membangun partai dan memegang teguh komitmen demi bangsa dan negara tanpa kepentingan pribadi?" tanya dia.
"Siap," jawab para peserta KLB.
Keputusan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026 dibacakan oleh Jhoni Allen Marbun.
"Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan memperhatikan bahwa putusan menetapkan pertama, dari dua calon, atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat," kata Jhoni Allen Marbun.
Pernyataan tersebut pun diiringi riuh para peserta KLB.
Terlihat para peserta menyetujui dan meneriakkan kata setuju dengan hasil putusan tersebut.
"Setuju!" teriak para peserta.
Sebelumnya, Jhoni Allen Marbun mengungkapkan ada dua nama yang menjadi calon Ketum Partai Demokrat, yakni Moeldoko dan Marzuki Alie.
Namun, Marzuki Alie memutuskan untuk mengundurkan diri.
Kendati begitu, mantan Ketua DPR itu diputuskan untuk menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
KLB juga menetapkan Ketua Umum Partai Demokrat AHY dinyatakan telah demisioner.
"Memutuskan pertama Dewan Pimpinan Pusat 2020-2021 yang diketuai AHY dinyatakan demisioner," ucap Jhoni.
Absen saat terpilih
Saat KLB berlangsung, Moeldoko tak ada di tempat.
Padahal, sebelumnya dia dikabarkan akan hadir.
Nama Moeldoko sempat ada dalam daftar tokoh yang akan hadir sebagaimana tersebar di media sosial.
Namun, hingga Jumat siang, mantan Panglima TNI tersebut masih berada di Jakarta.
Hal itu disampaikan oleh Deputi IV KSP Juri Ardiantoro.
"Beliau ada di kantor," kata Juri Ardiantoro saat dihubungi, Jumat, (5/3/2021).
Keberadaan Moeldoko di Jakarta pun tampak dari akun Instagramnya, @dr_moeldoko.
Pada Jumat siang, ia mengunggah foto sedang shalat Jumat.
"Ruang kerja saya yang dulu merupakan ruang kerja Presiden ke dua RI, Bapak Soeharto, setiap Jumat disulap menjadi tempat Salat Jumat.
Di masa pandemi, kami harus berinovasi untuk menjaga staf @kantorstafpresidenri tetap bisa beribadah dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
#JumatBerkah #kantorstafpresidenri #moeldoko," demikian caption posting-an.
AHY: Moeldoko bukan kesatria
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) mengatakan, sikap Moeldoko bukan sikap dan perilaku seorang kesatria.
Menurut AHY, Moeldoko telah memungkiri pernyataannya selama ini yang menyebut bahwa dia tidak terlibat dalam upaya makar atau pengambilalihan kekuasaan di Partai Demokrat.
"Jadi, sekali lagi saya mengatakan bahwa apa yang ia sampaikan selama ini ia pungkiri sendiri, melalui kesediannya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat abal-abal vesi KLB ilegal," ucap AHY dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi 41, Jakarta Pusat, Jumat (5/3/2021).
"Bagi kami sikap dan perilaku tersebut bukanlah sikap dan perilaku yang kesatria. Bukan juga sikap dan perilaku yang bisa dijadikan contoh yang baik bagi seluruh masyarakat Indonesia dan bagi generasi muda," kata dia.
Dalam pernyataannya tersebut, AHY juga menyinggung bahwa dia dan Moeldoko sama-sama mantan prajurit TNI AD.
Dalam dunia keprajuritan, AHY mengatakan bahwa seorang junior harus menghormati seniornya.
Namun, menurut AHY, dengan sikap yang ditunjukan oleh Moeldoko, ia memahami bahwa tidak semua senior di dunia keprajuritan bisa menjadi teladan.
"Kami tentu sangat menghormati senior-senior dan para pendahulu. Saya juga dulu adalah prajurit, beliau (Moeldoko) juga adalah prajurit, dalam dunia keprajuritan menghormati senior adalah sesuatu yang wajib kita lakukan," tutur AHY.
"Tapi dari para senior pula, saya mendapatkan pelajaran bahwa tidak semuanya bisa menjadi contoh yang baik," kata dia.
Moeldoko sebelumnya kerap menampik keterkaitannya dalam kisruh yang terjadi di tubuh Partai Demokrat.
Berdasarkan catatan Kompas.com, Moeldoko pertama kali menyatakan dirinya tidak terlibat dalam upaya pengambialihan di Partai Demokrat, pada 1 Februari malam.
Saat itu, Moeldoko mengatakan bahwa ia prihatin terhadap kondisi yang dialami Partai Demokrat dan meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak dilibatkan dalam permasalahan tersebut.
"Saya sih sebetulnya prihatin melihat situasi itu karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat, begitu," kata Moeldoko saat itu.
"Beliau (Jokowi) dalam hal ini tidak tahu sekali, enggak tahu apa-apa dalam hal isu ini. Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini, bukan selaku KSP," ujar dia.
Moeldoko juga membantah untuk kedua kalinya ketika Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) menuding ia terlibat dalam gerakan kudeta.
"Janganlah menekan-nekan saya. Saya diam, jangan menekan-nekan," sebut Moeldoko, Kamis (25/2/2021) lalu.
Moeldoko juga menegaskan bahwa ia bisa mengambil langkah atas tudingan yang diberikan oleh SBY tersebut.
"Saya ingin mengingatkan karena saya bisa sangat mungkin melakukan apa itu langkah-langkah yang saya yakini. Jadi saya berharap jangan menekan saya," ujar Moeldoko.(*)