Marzuki Alie Singgung Ibas Setelah AHY dan SBY, Sebut Hubungannya dengan SBY Panas Dingin
Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie Singgung Ibas Setelah AHY dan SBY, Sebut Hubungannya dengan SBY panas dingin
TRIBUN-TIMUR.COM - Isu kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Ketua Umum Partai Demokrat terus berlanjut.
Setelah singgung AHY dan SBY, mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie singgung Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
Selain nama dari eksternal seperti Moeldoko, muncul pendapat Ibas lebih pantas menjadi pemimpin Partai Demokrat.
Marzuki menilai pengalaman Ibas lebih banyak daripada sang kakak yakni AHY.
"Memang secara pengalaman Ibas itu pernah jadi sekjen, Ibas pernah ketua fraksi, mungkin dari sisi manajerial partai secara politik dia lebih mampu.
Ini pandangan orang mas dan saya pun berpendapat sama," ujar Marzuki, ketika wawancara khusus dengan Tribunnews.com secara daring, Kamis (4/3/2021).
"Ibas sempat jadi sekjen, tiga kali (menjadi anggota) DPR. Artinya secara pengalaman Ibas itu jauh lebih pengalaman daripada mas AHY, walaupun dia adiknya mas AHY. Kita bicara dari sisi kompetensi," imbuhnya.
Dalam memimpin partai politik (parpol), tak selamanya orang pintar maupun orang hebat akan sukses. Menurut Marzuki memimpin parpol menggunakan hati, sense dan bergantung pada pengalaman.
Marzuki menggunakan perumpamaan dimana ada orang pintar namun tak bisa memanfaatkan kepintarannya itu.
Misalkan seseorang memiliki tingkat kepintaran 90 persen, tapi yang bersangkutan hanya mampu memanfaatkan 40 persen dari kepintarannya.
Sementara ada orang lain yang hanya memiliki tingkat kepintaran 60 persen, akan tetapi dia mampu memanfaatkan 60 persen kepintarannya.
"Dibandingkan orang dengan tingkat kepintaran 90 persen yang hanya mampu memanfaatkan 40 persen, orang yang bisa memanfaatkan 60 persen ini lebih hebat. Jadi dalam melihat orang itu adalah output-nya," kata Marzuki.
Di sisi lain, pengalaman 15 tahun Ibas dalam menghadapi berbagai persoalan dengan segala jabatan yang diamanahkan kepadanya dirasa Marzuki cukup menjadi orang nomor satu di partai berlambang mercy itu.
"15 tahun berhadapan dengan berbagai persoalan, dengan jabatan sebagai sekjen, dengan jabatan sebagai ketua fraksi, bagaimana permainan di DPR, bagaimana konstelasi politik, nyatanya dia (Ibas) sudah paham itu," jelas Marzuki.
"Walaupun saya lihat memang dari sisi kapasitas mungkin masih di bawah AHY. Tetapi secara pengalaman, saya yakin Ibas ini lebih kompeten dalam hal pengalaman karena dia mengalami," katanya.