Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Edy Rahmat Pejabat yang di OTT KPK, Terancam Dipecat Tidak Hormat, BKD Sulsel Siapkan Skenario

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel Imran Jauzi mengatakan, aturannya jelas, bahwa yang bersangkutan harus diberhentikan sementara.

Editor: Saldy Irawan
net
Para tersangka suap proyek Sulsel - Edy Rahmat (tengah) terima uang suap untuk Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (kanan) dari kontraktor Agung Sucipto (kiri) di Jl Sultan Hasanuddin Makassar 

“ASN ketika ditetapkan tersangka, gaji hanya 50 persen, kalau bebas akan kembali gajinya," Imran menambahkan.

Sekedar diketahui, Edy Rahmat adalah orang dekat Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.

Ia di tangkap tangan oleh KPK di salah satu rumah makan di Kota Makassar.

Dalam OTT itu, Edy sedang menerima fee dari seorang kontraktor untuk diberikan ke Gubernur Sulsel.

Karirnya sebagai ASN berawal di Pemkab Bantaeng. Edy hijrah dari Pemkab Bantaeng ke Pemprov Sulsel setelah Nurdin Abdullah ditetapkan sebagai

Gubernur Sulsel tahun 2018 silam.

Kini Edy dan Nurdin Abdullah sedang mendekam di sel tahananan tindak pidana korupsi. 

Istri dan Anaknya di Bantaeng

Edy Rahmat warga asli dan berumah di Kabupaten Bantaeng.

Namun semenjak dia diberi amanah jabatan di Provinsi Sulsel, dia tinggal di Makassar. Kediamannya di Bantaeng hanya dihuni oleh anak dan istrinya.

Edy bolak balik Makassar-Bantaeng yang berjarak 100-an kilometer.

Rumahnya berada di Jalan Bangau, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng.

"Dia pulang itu biasnya sekali dalam sepekan. Hari Jumat biasanya sudah ada datang (di Bantaeng)," kata tetangganya, Mansualle, baru ini.

Menurut Mansualle, sosok Edy Rahmat dikenal sangat baik di lingkungan tempat tinggalnya.

Jika berada di Bantaeng, dia rajin saat berjamaah masjid dekat rumahnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved