Tribun Bulukumba
Bupati Bulukumba Ingin Bentuk Tim Pengendali Banjir
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, serius menangani permasalahan banjir yang setiap tahun melanda beberapa titik di kota Bulukumba.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, serius menangani permasalahan banjir yang setiap tahun melanda beberapa titik di kota Bulukumba.
Sebelum musim hujan tiba yang diperkirakan puncaknya pada bulan April dan Mei, Bupati Muchtar Ali Yusuf berharap perangkat daerah yang terkait untuk melakukan antisipasi dini sehingga tidak ada lagi banjir di setiap musim hujan.
"Jangan permalukan saya. Saya tidak mau dibully jika Bulukumba banjir lagi," kata Andi Utta, sapaannya, saat rapat di Kantor Bupati, Selasa (2/3/2021).
Makanya ia meminta mulai sekarang pihak terkait segera bergerak mengecek dan menganalisis secara detail permasalahan setiap titik-titik banjir di kota Bulukumba.
"Sampaikan apa permasalahannya, baru kita atasi bersama. Kalau dibutuhkan alat berat, nanti saya bantu," bebernya.
Dalam menangani banjir ini, lanjutnya diperlukan koordinasi dan kerjasama lintas sektor, misalnya dari PSDA, Dinas Perumahan Permukiman, serta Badan Penanggulangan Bencana. Tidak bisa hanya satu unit kerja saja.
"Sekarang bentuk tim kecil pengendali banjir dari beberapa instansi. Saatnya bekerja, lalu kita evaluasi setiap 10 hari," tegasnya.
Rapat tersebut juga membahas persoalan kebersihan, baik di kota Bulukumba maupun yang ada di kecamatan.
Wakil Bupati, A Edy Manaf mengungkapkan jika kondisi kota Bulukumba dibeberapa tempat masih ditemukan kotor
"Jika saya jalan pagi, saya masih menemukan kotoran sapi. Apalagi jalanan di belakang Pasar Cekkeng," ungkapnya.
Permasalahan kebersihan kota ini memang juga menjadi fokus perhatian era pemerintahan "Harapan Baru", termasuk kebersihan di pasar -pasar.
Wabup Edy Manaf mengaku akan mengawal terus persoalan kebersihan ini sampai kondisinya semakin baik.
"Kita akan kawal kebersihan ini, jangan hanya panas di awal atau panas tahi ayam, lalu setelah itu dilupakanmi," beber mantan anggota DPRD Provinsi ini.
Dalam penanganan kebersihan lanjutnya, dibutuhkan kerjasama lintas sektor, juga dibutuhkan penyadaran kepada masyarakat agar menciptakan kehidupan atau lingkungan yang bersih.
Hasil rapat dibentuk Tim Pengendali Banjir yang dikoordinir oleh Kepala Dinas PSDA dan Tim Kebersihan Terpadu yang dikoordinir oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi