Pilgub Sulsel
Pilgub Sulsel, Andi Iwan Aras dan Rusdi Masse Fokus Perkuat Mesin Partai
Andi Iwan Darmawan Aras menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel, sedangkan Rusdi Masse Mappasessu adalah Ketua DPW Nasdem Sulsel
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Andi Iwan Darmawan Aras maupun Rusdi Masse Mappasessu sama-sama memilih memperkuat struktur dan infrastruktur partai politik seusai pilkada serentak 2020.
Hal itu mereka sampaikan saat ditanya wartawan kesiapannya maju Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024.
Posisi mereka sebagai ketua partai politik level provinsi dinilai punya kans untuk maju bertarung memperebutkan kursi 01 Sulawesi Selatan.
Andi Iwan Darmawan Aras menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel, sedangkan Rusdi Masse Mappasessu adalah Ketua DPW Nasdem Sulsel.
Andi Iwan Darmawan Aras mengatakan, Pilgub Sulsel masih tiga tahun lagi.
Anggota DPR RI ini mengatakan DPD Gerindra Sulsel fokus membenahi mesin partai politik ke depan.
"Pilgub Sulsel masih jauh, intinya Partai Gerindra terus berbenah agar mesin partai bisa maksimal menghadapi kontestasi apapun ke depan," katanya kepada Tribun Timur, Senin (1/3/2021).
Iwan Aras itu mengatakan, penguatan mesin partai diharapkan agar Partai Gerindra punya kesiapan memenangi kontestasi politik ke depan, baik itu Pilgub Sulsel, pemilihan legislatif, ataupun Pilpres.
"Jadi yang terpenting adalah kesiapan mesin partai menghadapi kontestasi," ujarnya.
Senada Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Sulawesi Selatan (DPW Nasdem Sulsel) Rusdi Masse Mappasessu menyampaikan belum mau memikirkan Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan.
Menurutnya, terlalu dini membahas Pilgub Sulsel di awal tahun 2021 ini.
Anggota DPR RI itu mengatakan ada momen yang tepat untuk membahas Pilgub Sulsel.
"Pilgub belum bisa kita bicarakan hari ini, terlalu dini kalau kita bicara Pilgub sekarang," kata RMS kepada Tribun Timur di Gedung DPRD Kota Makassar, Jl AP Pettarani Kota Makassar, Jumat (26/2/2021) siang.
RMS mengatakan Partai Nasdem akan fokus melakukan konsolidasi kader.
Menurutnya, Partai Nasdem Sulsel akan fokus memperkuat struktur dan infrastruktur partai hingga ke akar rumput.
"Partai Nasdem tetap berkonsolidasi, Insyaallah kami kuatkan terus struktur. Bagaimana merekrut kader sebanyak mungkin," ujar RMS.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Hasanuddin, Andi Ali Armunanto menilai penetapan tersangka terhadap Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah akan mengubah peta politik ke depan.
Termasuk peta politik Pemilihan Gubernur Sulsel 2024 mendatang.
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Dr Ir HM Nurdin Abdullah MAgr ditetapkan tersangka kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Minggu (28/2/2021) dini hari.
Nurdin Abdullah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK dan dijemput rombongan KPK pada pada Sabtu 27 Fabruari 2021 di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.
Status hukum Nurdin Abdullah (NA) disampaikan KPK dalam konferensi pers, Minggu (28/2/2021). Dalam konferensi pers tersebut Nurdin Abdullah menggunakan rompi tahanan KPK.
Andi Ali Armunanto menilai, karier politik Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah berpotensi berakhir setelah dinyatakan terlibat kasus korupsi.
"Kalau beliau jadi tersangka, apalagi kalau divonis bersalah, tentu ini bisa jadi akhir karier politiknya," katanya saat dihubungi Tribun Timur, Sabtu (27/2/2021) kemarin.
Ali mengatakan, Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman berpeluang menjadi Gubernur Sulsel menggantikan Nurdin Abdullah.
Nurdin Abdullah akan diberhentikan sebagai Gubernur Sulsel setelah ia ditetapkan sebagai tersangka.
Dia bisa diberhentikan oleh Presiden RI atas usulan Menteri Dalam Negeri.
Pemberhentikan gubernur atau kepala daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (“UU 23/2014”) sebagaimana telah diubah terakhir oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (“UU 9/2015”) telah mengatur mengenai tata cara pemberhentian kepala daerah.
"Penetapan tersangka Nurdin Abdullah akan mengubah peta konstelasi politik sulsel. Pertama Sudirman Sulaiman akan jadi gubernur melanjutkan sisa masa jabatan hingga 2023," terangnya.
Ali menilai kemungkinan tersebut juga berpotensi mengubah orientasi politik kakak Sudirman, yaitu Andi Sudirman Sulaiman.
Mantan Menteri Pertanian era kabinet Jokowi-JK itu awalnya sempat disebut-sebut akan jadi penantang Nurdin Abdullah di Pilgub Sulsel 2024.
Namanya sebagai mantan menteri era Jokowi-JK dinilai jadi modal kuat.
Namun, Ali menilai, Amran Sulaiman bisa saja mengubah rencana politik jika adiknya menjadi Gubernur Sulsel.
"Tentu saja itu akan ubah orientasi politik kakaknnya yang sempat kampanyekan diri jadi calon gubernur," katanya.
"Tidak elegan jika misalnya adiknya jadi gubernur, Pak Amran kemudian mencalonkan diri jadi gubernur. Tentu yang paling prospek didorong tentu adalah adiknya," sambungnya.
Pilgub Sulsel Berpeluang Ramai
Pengamat politik Universitas Hasanuddin, Andi Ali Armunanto menilai Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan berpeluang diramaikan banyak calon setelah Nurdin Abdullah ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penetapan tersangka orang nomor satu Pemprov Sulsel itu berpotensi mengubah peta politik Sulsel ke depan.
"Saya pikir Pilgub Sulsel akan ramai," kata Ali saat dihubungi Tribun Timur, Sabtu (27/2/2021).
Ali menilai ketiadaan petahana Nurdin Abdullah dalam Pilgub Sulsel 2024 memunculkan harapan bagi para penantang.
Menurutnya, para penantang yang sempat ragu-ragu kini muncul harapan kembali untuk maju bertarung memperebutkan kursi 01 Sulsel.
Nurdin Abdullah sebagai petahana gubernur punya popularitas yang kuat selama ini.
"Ini menculkan harapan penantang yang kemarin masih ragu-ragu melawan NA. Ini memunculkan asa calon-calon yang sempat disebut-sebut," terangnya.
Ali menilai Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman belum bisa menyamai popularitas Nurdin Abdullah walaupun misalnya mengisi posisi Gubernur sisa masa jabatan 2018-2023.
Menurutnya, Sudirman Sulaiman masih memerlukan pembuktian untuk meraih hati dan dukungan masyarakat Sulawesi Selatan.
Hal itu juga dinilai bisa memunculkan asa para kandidat gubernur untuk maju Pilgub Sulsel ke depan.
"Karena perhitungan mereka tidak ada lawan berat di Pilgub 2024. Jadi tentu saya pikir Pilgub Sulsel akan ramai," katanya.
"Sudirman butuh waktu dan proses untuk mencapai popularitas samai Nurdin Abdullah. Sudirman harus melakukan kerja-kerja yang bagus untuk mengambil hati masyarakat Sulsel," bebernya.
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95