Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penembakan Cengkareng

Sosok Kapten Edy Moerdoko Marah-marah Gara-gara Ada Wartawan Tulis Saling Tembak di Cengkareng

Sosok Kapten Edy Moerdoko Marah-marah Gara-gara Ada Wartawan Tulis Saling Tembak di Cengkareng

Editor: Mansur AM
handover
Danramil Cengkareng, Kapten Edy Moerdoko 

TRIBUN-TIMUR.COM- Nama Kapten Edy Moerdoko sedang jadi bahan perbincangan.

Dengan raut muka serius, Kapten Edy Moerdoko, meluapkan kata hatinya di depan awak media.

Ia meminta wartawan membuat pemberitaan yang kondusif terkait insiden Penembakan Cengkareng.

Dalam insiden Penembakan Cengkareng, tiga orang meninggal dunia termasuk Pratu Martinus prajurit Kostrad.

Pelakunya adalah Bripka Cornelius Siahaan Anggota Reskrim Polsek Kalideres Jakarta Barat.

Komandan Rayon Militer atau Danramil Cengkareng Jakarta Barat, Kapten Cpl Edy Moerdoko marah-marah dengan adanya berita beredar pelaku dan korban saling baku tembak.

Dalam video yang beredar di YouTube, perwira TNI AD ini marah karena adanya informasi salah terkait kronologis Penembakan Cengkareng.

Ada informasi beredar Bripka CS atau Bripka Cornelius Siahaan dan Pratu Martinus Riski Kardo Sinurat baku tembak.

“Jangan membuat panas situasi,” kata Kapten Cpl Edy Moerdoko dalam video yang dikutip Tribun Timur, Jumat (26/2/2021).

Kapten Cpl Edy Moerdoko meminta kepada siapaun untuk bertanya jika ada yang perlu ditanyakan.

“Kalau tembak-tembakan semua bawa pistol, apa maksudnya? Mana ada tembak-tembakan, kalau satu orang bawa pistol yah, namanya ditembak,” ujarnya.

Kejadian itu pun membuat suasana tegang di Cengkareng, Jakarta Barat.

“Ini kalau begini membuat suasana panas lagi," katanya.

Baca juga: Korban Penembakan Cengkareng Pratu Martinus Riski Kardo Sinurat Tinggalkan 2 Anak Masih Kecil-kecil

Cekcok Ogah Ditagih Rp 3,3 Juta

Pantuan TribunJakarta.com di lokasi kejadian, Kafe RM di Cengkareng sudah dipasangi garis polisi.

Kasus ini diduga dipicu karena Bripka CS ogah membayar minuman yang di pesannya di kafe tersebut.

Awalnya, pelaku datang ke kafe tersebut bersama rekannya Kamis pukul 02.00 WIB.

Di sana pelaku memesan sejumlah minuman.

Hingga kafe mau tutup, pelaku masih berada di sana dan disodori bill sebesar Rp 3,3 juta oleh karyawan kafe.

Bripka CS ogah membayar hingga didatangi Praka Martinus hingga cekcok.

Tiba-tiba, pelaku mengeluarkan senjata api dan menembak Praka Martinus, Doran Manik dan Feri Saut Simanjuntak.

Kemudian, Bripka CS keluar kafe sambil menenteng senjata api di tangan kanannya dan dijemput temannya menggunakan mobil.

Tak lama polisi mengamankan pelaku lalu di Polsek Kalideres, lalu dibawa ke Polda Metro Jaya. 

Bripka CS Dipecat dari Polri

Jenderal Asal Makassar, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran akan memecat Bripka CS, anggota Polri yang terlibat penembakan di sebuah kafe di Cengkareng, Jakarta Barat.

Anggota Polda Metro Jaya, Bripka Cornelius Siahaan menembak mati 1 anggota polisi dan 2 pelayan di Cafe RM, Jl Outer Ring Road, RT 04/06, Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat, DKI Jakarta, hingga tewas.

Kasus Penembakan Cengkareng membuat juga satu pelayan Café masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Irjen Pol Fadil Imran berkata, kepolisian akan melaporkan kasus tersebut sesuai peraturan yang berlaku.

"Kami akan mengambil langkah-langkah cepat agar tersangka (Bripka CS) dapat dihentikan pidana. Tersangka juga akan dimasukkan dalam kode etik sampai dinyatakan tidak layak menjadi anggota Polri," kata Fadil dalam jumpa pers yang diukur Kompas TV , Kamis (25 / 2/2021).

 Atas peristiwa penembakan itu, Fadil telah meminta maaf kepada keluarga korban.

 “Sebagai Kapolda Metro Jaya selaku atasan tersangka saya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, kepada keluarga korban dan kepada TNI AD,” ujar Fadil.

Kepolisian juga telah berkoordinasi dengan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman serta Pangkostrad terkait penyidikan peristiwa penembakan tersebut.

 "Kami sudah melaksanakan koordinasi dan komunikasi dengan Pangdam Jaya selaku bertanggung jawab atas garnisun Ibu Kota. Kedua juga bekoordinasi dengan Pangkostrad sebagai atasan korban," kata Fadil. (tribun jakarta.com/Bima Putra/tribun-timur.com)

Baca juga: Profil Bripka Cornelius Siahaan Meninggalkan Istri dan Anak Jika Dipenjara dan Dipecat dari Polri

Baca juga: SOSOK Pratu RS yang Ditembak Mati Bripka CS, Prajurit Kostrad TNI AD Nyambi Jadi Petugas Keamanan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved