Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Denny Siregar: Era Jokowi Uang Pembebasan Lahan Langsung ke Rekening Warga,Zaman Orba Banyak Makelar

Denny Siregar mengatakan di era Jokowi, biaya pembebasan lahan langsung ditransfer. Berbeda di zaman Orde Baru (masa pemerintahan Presiden Soeharto).

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Jokowi (Instagram) dan Soeharto (Istimewa). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pegiat media sosial Denny Siregar mengatakan di era Jokowi, biaya pembebasan lahan langsung ditransfer. Berbeda di zaman orde baru atau Orba (sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia) banyak makelar.

Hal tersebut diungkapkan YouTube berjudul Denny Siregar: JOKOWI: TIDAK ADA GANTI RUGI. YANG ADA GANTI UNTUNG, seperti dilansir Tribun-timur.com.

Dalam video tersebut Denny Siregar turut mengulas terkait satu desa borong mobil di Tuban.

Diketahui, ratusan warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, mendadak jadi miliader.

Hal itu setelah mereka mendapat uang ganti untung pembebasan lahan dari proyek kilang yang digarap oleh PT Pertamina (Persero).

Usai mendapat uang miliaran, warga desa pun borong mobil. Ada juga yang beli tanah, biaya naik haji, deposito, dan lainnya.

Denny Siregar pun mengulas fenomena tersebut.

Denny Siregar mengatakan di era Jokowi tidak ada konsep ganti rugi.

"Jokowi kemudian mengubahnya jadi ganti untung. Ya, Jokowi ingin membagi keuntungan yang di dapat negara dengan rakyatnya. Jadi selama tanah warga kena proyek dari pemerintah pusat, maka warga wajib mendappat keuntungan berlipat-lipat," kata Denny Siregar.

Denny Siregar mengatakan, konsep ganti rugi itu ada di masa sebelum Jokowi memimpin.

Apalagi di masa Orde Baru. Bukan hanya rugi, warga yang tidak mau menjual tanahnya kepada pemerintah langsung di cap PKI.

Dulu, makelar tanah untuk proyek pemerintah itu dari ujung ke ujung.

Mulai pejabat atas sampai kepala desa makelaran semua.

Warga cuma dapat ampasnya doang.

Udah gitu terancam dipenjara lagi karena melawan.

Nah, pada masa Jokowi ini, ketika pemerintah pusat punya proyek seperti makelar pun diputus.

Pemerintah langsung bertemu dengan warga, mufakat masalah harga dan langsung ditransfer ke rekening mereka.

Denny Siregar mengatakan hal tersebut membuat masyarakat senang.

Akhirnya, kata Denny Siregar, terjadi euphoria seperti warga Tuban yang ramai-ramai beli mobil.

"Jokowi pasti mendengar kegembiraan rakyatnya ini. Sama seperti dia mendengar kegembiraan rakyatnya yang lain di pelosok-pelosok daerah, ketika tanah mereka harus dilewati infrastruktur seperti jalan tol," kata Denny Siregar.

"Rakyat yang punya tanah langsung kaya mendadak," lanjutnya.

Denny Siregar menurutkan saat ini, kata gusur di telinga rakyat jadi musik yang indah, karena berarti itu mereka mendapat keuntungan yang berlipat ganda.

Dulu zaman Orde Baru, kata Denny Siregar ada slogan indah "Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat".

"Tapi maaf, itu cuma slogan doang. Faktanya yang terjadi adalah dari pejabat, oleh makelar, dan hantam rakyat," ujar Denny Siregar.

Berikut videonya:

Tak hanya di YouTube, Denny Siregar juga mengulas melalui postingan di Facebooknya.

"ORANG2 KAYA BARU DI TUBAN

Setahun lalu saya main ke Tuban, Jawa Timur.

Disana seliweran mobil2 sebangsa Pajero dan Fortuner baru.
Yang menariknya, pemiliknya berpakaian khas petani. Pake sarung dan sendal jepit..

Iseng nanya ma teman yang tinggal disana, "orang Tuban sekarang kaya2 ya ?"

Dia ketawa.

"Itu karena ada pembangunan kilang minyak disini. Tanah warga dibeli berhektar2. Tau harga belinya ? Ratusan kali lipat dari harga NJOP.

Tanah saudaraku yang nilainya Rp 50rb/ meter, dibeli Rp. 600rb/meter.

Mereka terima miliaran rupiah dan langsung ditransfer ke Bank. Gak pake makelar2an..

Bener kata Jokowi waktu kampanye dulu.

Sekarang gada yang namanya ganti rugi.

Semua ganti untung.

Warga harus untung, supaya mereka sejahtera.

Malah sekarang banyak warga yang nawarin tanahnya supaya dibeli pemerintah..

Kalau ada tanah yang dipake buat jalan tol, wah untung juga warga.."

Keren. Itu yang bisa saya ucapkan dalam hati.

Sekarang memang jarang sekali ada berita konflik lahan karena pemerintah memaksakan untuk membangun proyek disana.

Bayangkan jaman dulu, sampe pemerintah harus bawa tentara dan bentrok dengan warga karena masalah tanah.

Ya gimana warga dulu gak kesal ?

Setiap pemerintah punya proyek, makelarnya dari ujung ke ujung. Warga pemilik tanah cuman dapat tetesan saja.

Senangnya ketika keuntungan yang didapat pemerintah, mengalir juga ke warganya supaya mereka bisa menikmati..

Sehat selalu, pakde Jokowi. Teruslah bekerja untuk bangsa ini..

Salam seruput kopi..

Denny Siregar," tulis Denny Siregar, 17 Februari 2021 pukul 13.43 siang. (Tribun-timur.com/ Sakinah Sudin)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved