Kapolsek Pesta Narkoba
Profil atau Biodata Eks Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi, Siapa Sih Suaminya?
Profil atau biodata eks Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi, siapa sih suaminya?
TRIBUN-TIMUR.COM - Profil atau biodata eks Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi, siapa sih suaminya?
Kompol Yuni Purwanti memiliki nama lengkap Yuni Purwanti Kusuma Dewi.
Ia adalah perwira polisi wanita (polwan) kelahiran Porong, Sidoarjo, 23 Juni 1971.
Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi merupakan Polwan angkatan 1989 sekaligus anak ketiga dari AKBP Sumardi (alm).
Dia berstatus single parent (orangtua tunggal) dengan dua anak.
Selama menjadi polisi, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi pernah menempati sejumlah jabatan strategis.
Di antaranya menjadi Kasat Reserse Narkoba di Polres Bogor.
Selain itu, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi juga menempati sejumlah posisi di Polda Jabar.
Selebihnya, ia pernah menjadi kapolsek di wilayah hukum Polrestabes Bandung, yaitu Polsek Bojongloa Kidul, Polsek Sukasari, dan terakhir Polsek Astana Anyar.
Saat menjabat Kapolsek Astana Anyar, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi dan belasan anggotanya diduga terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
Dari hasil pemeriksaan tes urine yang dilakukan, beberapa orang polisi dinyatakan positif.
Buntut dari peristiwa tersebut, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi kini dicopot dari jabatannya.
Kasus ini mulanya terungkap dari adanya pengaduan masyarakat ke Propam Mabes Polri dan Propam Polda Jabar.
Dicurigai, ada anggota polisi di Polsek Astana Anyar, Bandung yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
"Seketika itu juga Propam Polda Jabar bergerak ke Astana Anyar untuk mencari beberapa orang yang dicurigai," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi Ardimulan Chaniago di Mapolda Jabar, Rabu (17/2/2021).
Belasan polisi termasuk Kapolsek ditangkap
Petugas bergerak melakukan penangkapan, Selasa (16/2/2021).
Polisi mendapati Kapolsek Astana Anyar dan belasan anak buahnya diduga terlibat dalam penyalahgunaan barang haram tersebut.
Mereka pun ditangkap lantaran diduga menggunakan narkoba jenis sabu-sabu.
"Total ada 12 (anggota Polri). Termasuk Kapolseknya. Sekarang sedang diamankan Propam Polda Jabar," kata Erdi, seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Jalani pemeriksaan hingga tes urine
Propam Polda Jabar kemudian melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap belasan polisi tersebut.
Mereka juga harus menjalani prosedur tes urine untuk membuktikan dugaan penyalahgunaan narkotika.
Hasilnya mengejutkan, sebab beberapa anggota polisi yang ditangkap hasil tes urinenya positif.
"Ada beberapa orang positif setelah dites urinenya, nah itu akan didalami," tutur Erdi.
Kapolsek dicopot
Buntut dari peristiwa itu, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi kehilangan jabatannya.
Ia langsung dicopot dari posisi sebagai kepala polsek.
"Kepada yang bersangkutan tentunya, kemarin sudah dilakukan pencopotan dari jabatannya sebagai Kapolsek," kata Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri.
Ia pun menyesalkan mengapa Kapolsek yang seharusnya menjaga wilayah dari penyalahgunaan narkoba justru diduga terlibat.
"Kita terus melakukan pendalaman dan pemeriksaan, kalau memang hal itu benar dan bukti menunjukkan bahwa memang ada keterlibatan dalam penyalahgunaan narkoba, tentunya kita akan melakukan tindakan tegas," kata dia.
Jadi pelajaran untuk anggota polisi lainnya
Dofiri meminta kasus ini dijadikan pelajaran bagi anggota kepolisian lainnya.
Sebab, Propam serius menindak anggota yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
"Jadi sebenarnya ini adalah wujud keseriusan kita, di mana ketika ada indikasi seperti itu, Propam kita langsung melakukan penelusuran," tutur dia.
"Ini pembelajaran bagi yang lain karena bagi anggota yang menyalahgunakan narkoba, kebijakan pimpinan jelas, Pak Kapolri kemarin menyampaikan bahwa bagi anggota penyalahgunaan narkoba pilihannya, ada dua, dipecat atau dipidanakan," lanjut Dofiri.
Tes urine digelar di tiga Polsek
Menyusul pengungkapan kasus tersebut, polisi melakukan tes urine serentak di tiga polsek di Bandung.
Dikutip dari Tribun Jabar, tiga polsek tersebut ialah Polsek Sumur Bandung, Regol dan Bandung Wetan Polrestabes Bandung.
"Ini kegiatan rutin dan untuk hari ini pemeriksaan urine di tiga polsek, Bandung Wetan, Sumur Bandung, dan Regol," ujar Kabag Sunda Polrestabes Bandung AKBP Ujang Burhanudin, di Mapolsek Bandung Wetan, Jalan Cihapit seperti dikutip dari Tribun Jabar, Kamis (18/2/2021).
Hasilnya, anggota polisi di Bandung Wetan negatif berdasarkan hasil tes urine.
Ia memperingatkan agar jangan sampai anggota Polri terlibat penggunaan narkoba.
"Jangan sampai main-main dengan narkoba, karena risikonya dengan program Kapolri baru akan di-PTDH. Tidak main-main atau tidak ada ampun bagi anggota yang menggunakan narkoba," ucap dia.(*)