Elektabilitas Partai Demokrat Naik Kendati AHY Mau Dikudeta, Bandingkan PDIP yang Dipimpin Megawati
Elektabilitas Partai Demokrat naik kendati AHY mau dikudeta, bandingkan PDIP yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.
Menurut Leonard, kenaikan pesat elektabilitas Demokrat dan rontoknya PDIP tidak lepas dari kasus korupsi bantuan sosial (bansos) yang mendera parpol berkuasa.
Turunya elektabilitas PDIP dimanfaatkan dengan baik oleh parpol-parpol oposisi, khususnya Partai Demokrat.
Tetapi tentu saja jarak elektabilitas Partai Demokrat dengan PDIP masih terpaut sangat jauh.
Masih ada dua parpol besar lain di posisi tiga besar, yaitu Partai Gerindra (14,1 persen-14,4 persen-13,5 persen) dan Partai Golkar (8,2 persen-8,0 persen-8,3 persen).
Posisi papan tengah lainnya diisi oleh PKB (5,4 persen-5,1 persen-5,3 persen), Partai Nasdem (4,2 persen-3,6 persen-3,5 persen), PPP (2,1 persen-1,9 persen-2,0 persen), dan PAN (2,3 persen-1,1 persen-1,5 persen).
Pada posisi papan bawah, parpol baru Ummat memimpin dengan elektabilitas 0,9 persen.
Lainnya adalah Perindo (0,7 persen-0,5 persen-0,6 persen), Partai Hanura (0,3 persen-0,4 persen-0,3 persen), dan Partai Berkarya (0,4 persen-0,3 persen-0,1 persen).
Tiga parpol lama, PBB, PKPI, dan Garuda tidak berhasil meraih dukungan.
Parpol baru lainnya yang mulai muncul adalah Gelora (0,2 persen), sedangkan Masyumi belum menuai sama sekali.
Masih ada pula 19,4 persen responden yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.
Survei Indometer dilakukan pada 1 sampai 10 Februari 2021 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019.
Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(*)