Miliarder Tuban
Triliunan Uang Ganti Rugi Proyek Pertamina Sampai Bisa Buat Warga Tuban Ramai-ramai Beli Mobil Baru
ramai soal warga Tuban borong mobil, warga Tuban kaya mendadak, ternyata karena ganti rugi dari Pertamina
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Waode Nurmin
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kilang Tuban membutuhkan 20.000 tenaga kerja pada saat konstruksi dan 2.500 pekerja saat sudah beroperasi.

Targetnya, Kilang Tuban akan beroperasi pada 2026.
Proyek kilang Tuban merupakan bagian dari program mega proyek kilang Pertamina yang terdiri dari Refinery Development Master Plan (RDMP) dan kilang baru (Grass Root Refinery/ GRR).
Dalam proyek ini, Pertamina bekerja sama dengan perusahaan migas asal Rusia, Rosneft.
Pada 2017, kedua perusahaan itu membentuk PT Pertamina Rosneft dengan komposisi saham 55% Pertamina dan 45% Rosneft.
Namun pembangunan kompleks kilang raksasa ini menemui banyak kendala.
Seperti pembebasan lahan, perizinan hingga penyelesaian kontrak.
Proyek ini juga sempat termasuk dalam daftar Rp 708 triliun investasi yang mangkrak.
Padahal, Kilang Tuban masuk dalam proyek infrastruktur prioritas sejak masa kabinet pertama Presiden Joko Widodo.
Hingga pada awal 2020, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, ikut menangani pembebasan lahan bersama Pemprov Jawa Timur, Pemkab Tuban serta Pertamina.
Kilang Tuban nantinya akan menjadi salah satu kilang tercanggih di dunia yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari, yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel.
Saat ini, Pertamina Rosneft tengah menyiapkan pembebasan lahan tahap 4 yang akan dilakukan pada akhir Februari 2021.
Pertamina Rosneft juga sedang mempersiapkan lelang untuk reklamasi laut Tuban.