Gempa Sulbar
Korban Gempa 15 Dusun di Majene Diwacanakan Direkolasi
Pemerintah Kabupaten Majene mewacanakan akan merelokasi warga yang terdampak gempa bumi 6,2 SR pada 15 Januari 2021 lalu.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE -Pemerintah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) mewacanakan akan merelokasi warga yang terdampak gempa bumi 6,2 SR pada 15 Januari 2021 lalu.
Hal itu disampaikan Bupati Lukman saat rapat pembahasan kemajuan pelaksanaan rehabilitasi atau rekonstruksi pasca bencana gempa Sulbar Senin (15/2/2021) kemarin.
Mantan Wakil Bupati Majene ini menyampaikan dari laporan data diterima ada 15 Dusun di enam Desa Kecamatan Malunda dan Ulumanda yang meminta untuk di relokasi.
Untuk Kecamatan Ulumanda yakni Desa Kabiraan masing masing Dusun Kabiraan di huni 74 KK, Dusun Babbasondong huni 48 KK, Dusun Tammerimbi dihuni 45 KK, Dusun Tammerimbi Barat dihuni 44 KK, dan Dusun Tammerimbi Utara dihuni 37.
Di Desa Tandeallo yakni Dusun Lombe dihuni 38 KK, Dusun Paku dihuni 33 KK, Dusun Bette Betteng dihuni 32 KK dan Dusun Pangngadaang dihuni 37 KK.
Sementara di Desa Popenga yaitu Dusun Pullao yang dihuni 33 KK. Kemudian di Kecamatan Malunda ada tiga desa dengan jumlah lima dusun.
Dengan rincian Desa Bambangan masing-masing Dusun Bambangan di huni 60 KK, Dusun Batususun di huni 85 KK).
Lalu Desa Mekkatta (Dusun Aholeang di huni 57 KK, Dusun Rui di huni 35 KK), serta Desa Salutahonang yaitu di Dusun Salurindu 30 KK.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Majene Masriadi Nadi Atjo yang dikonfirmasi turut membenarkan wacana relokasi warga yang tinggal di lokasi gempa.
Namun menurut Masriadi yang paling utama perlu di relokasi adalah warga di Dusun Tammerimbi Desa Kebiraan.
Menurutnya akses untuk masuk di daerah itu masih sangat sulit dilalui kendaraan. "Selain sangat rawan, terisolasi juga itu daerah," sebutnya.
Pemerintah Kabupaten Majene disebutkan sudah melakukan rapat dengan provinsi terkait rencana relokasi itu.
"Kami sudah koordinasikan ke Pemprov untuk dilanjutkan ke pusat," ujarnya. (*)