Guru Honorer Bone Dipecat Gegara FB
Dengar Kisah Pilu Guru Honorer di Bone, Anggota DPR RI; Gaji Rp700 Ribu Sangat Berarti
Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Selatan (Sulsel), Muhammad Aras prihatin dengan pemberhentian Hervina, guru honorer
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
TRIBUNBONE.COM, LAMURU - Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Selatan (Sulsel), Muhammad Aras prihatin dengan pemberhentian Hervina, guru honorer di Kabupaten Bone, Sulsel.
Hervina merupakan guru honorer di Desa Sadar, Kecamatan Tellu Limpoe.
Dari Kota Watampone menuju Desa Sadar dibutuhkan waktu 3 jam. Daerah ini terpencil, berada di perbatasan Kabupaten Bone-Barru-Soppeng.
Aras mengungkapkan, pemerintah harus lebih memperhatikan guru honorer yang berada di daerah terpencil.
Sebab di daerah terpencil, lebih banyak guru berstatus honorer daripada ASN.
Menurut dia, gaji Rp 700 ribu selama 4 bulan bagi guru honorer sangat berarti.
Soal upload gaji di media sosial Facebook, ia menilai paling tidak publik tahu perjuangan guru honorer dengan gaji Rp 700 ribu selama 4 bulan.
"Ini momentum bagi pemerintah untuk memperbaiki gaji guru honorer," katanya Sabtu (13/2/2021).
Anggota DPR-RI dari Dapil II Sulsel ini mendorong pemerintah memberikan perlakuan khusus bagi putra-putri asli yang berada di daerah terpencil yang mengabdi sebagai guru untuk diangkat jadi ASN. Sisa tinggal memenuhi syarat atau tidak.
"Pemerintah perhatikan daerah terpencil. Kalau ada putra-putri daerah di situ telah mengabdi, upayakan angkat sebagai ASN. Tidak perlu melalui mekanisme sesuai ASN pada umumnya. Asalkan memenuhi syarat," pintanya.
Aras menyebut pemerintah daerah hingga presiden harus memperhatikan para intelek yang memiliki gaji rendah.
Pemerintah saja bisa menindak pengusaha jika tidak sesuai UMP bagi karyawannya.
Masa para intelek, mengajar dan mencerdaskan banyak orang, malah tidak diperhatikan.
"Harus diperhatikan, mereka-mereka ini mencerdaskan orang banyak,"tegasnya.(*)
Laporan Wartawan TribunBone.com, Kaswadi Anwar